Pernahkah pikiranmu temui tanya, tentang rahasia dibalik malam. Kala cahayanya hanyalah penggalan-penggalan kisah tentang larut dan cerita sepi. Lalu untuk apa diagunkan sujud disepertiga detak waktunya.
Kita!, aku dan kamu, juga mereka yang ikut terlupa, seringkali terjebak terbebani pekat dan pada sunyi yang merengkuh gelap. Bukankah perenungan terindah tercipta dari sebuah suasana diam. Begitupun penyerahan diri termanis lahir dari suatu keadaan tanpa gaduh.
Kalaupun sinarnya hanyalah kedipan bintang serta bulan yang selalu ragu bersuara. Masih pantaskah menyalahkan lengan yang sedari tadi menanti doamu.
Andaikan kalian tahu, mengapa malam tempatmu berbenah serta sepinya waktumu bergegas. Pasti engkau tak mau segerakan larut meminta mentari.
Sinjai, 4 Juni 2019