Mohon tunggu...
Guntur Cahyono
Guntur Cahyono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Belajar untuk menjadi baik. email : guntur_elfikri@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

ICD 2017 Jogja Punya Cerita

14 Mei 2017   03:40 Diperbarui: 16 Mei 2017   19:43 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jogja siang itu begitu panas dan matahari menunjukkan kuasanya. Tak ada sedikitpun yang bisa membendung cahayanya. Ah lebay banget sich…. Hahaha. Waduh Jogja sekarang jalanan macet kendaraan makin banyak, tapi buat melihat keseruan Indonesia Community Day (ICD) yang diselenggarakan kompasiana dan kompasianer jogja alis Kjog gak bisa terbendung lagi. Menelusuri jalan sepanjang Jogja dari Solo dimulai dari antrian panjang di daerah Bogem karena ada razia kendaraan bermotor.

Begitu masuk kota Jogja macet pula di Maguwo tepatnya jembatan Maguwo yang baru direnovasi. Terik mataharipun semakin terasa dengan debu yang buat mala mini jadi sedikit batuk. Jalan Malioboro semakin padat karena ada aksi Hari Perawat Dunia dimana para mahasiswa dari akademi ataupun sekolah perawat melakukan longmarch. Sampailah saya menemukan Pasar Ngasem Jogja yang namanya tentu tak semoncer pasar Bringharjo.

img-20170513-110320-59176e01e7afbd3501387f96.jpg
img-20170513-110320-59176e01e7afbd3501387f96.jpg
Iya pasar Ngasem adalah pasar Tradisional ditengah hingar bingar kota Jogja yang setiap hari libur ataupun akhir pekan begitu padat pengunjung untuk berwisata. Tahu sendiri apa aja ada di Jogja, dari wisata sejarah, tempat bermain sampai pantainya yang aduh hai indahnya. Kepo sedikit dech buka Wikipedia ternyata pasar Ngasem konon telah ada sejak tahun 1809. Hal tersebut dibuktikan dengan sebuah foto yang menunjukkan Pasar Ngasem dengan barang dagangan utamanya berupa burung. Kemudian sekitar tahun 1960-an, pasar ini semakin identik dengan burung setelah pedagang burung dari Pasar Beringharjo dipindahkan ke tempat ini. Bukan hal mengherankan bila banyak turis menyebut pasar ini dengan bird market karena areal perdagangan burung sepertiga dari luas pasar.

Namun, pasar Ngasem nggak terlihat sebagai pasar burung yang sekarang udah di relokasi di pasar Satwa Bantul. Yang unik dari pasar Ngasem yakni di tengah pasar ada Plaza yang dipakai buat nampilin pertunjukan macam yang dilakukan temen-temen Kjog yang udah ngumpulin komunitas paling kreatif untuk menunjukkan kekreatifannya bertajuk Inspiraksi. Wah ada-ada saja pilihan katanya Inspiraksi menginspirasi dan aksi klo nggak keliru..hehehe

img-20170513-164701-59176f00747a61072a8feca2.jpg
img-20170513-164701-59176f00747a61072a8feca2.jpg
Yang jelas begitu menginjakkan kaki di pasar Ngasem sekitar pukul 11.00 udah terasa ramainya. Nyampai di loket udah disambut keramahan para Kjog dan relawan untuk scan pendaftaran buat dapetin “buah tangan”. Sesi pertama pasti dech foto-foto di boot yang sudah disediain panitia. Jepret-jepret…. Sambil mengelilingi pasar unik di Jogja yang satu ini.

Wow… para komunitas keren-keren kumpul bareng dan seru-seruan bareng. Gak ada yang kenal selain temen-temen KJog tapi wajah mereka tidak asing jika melototin kompasiana. Ada super senior yang udah dibilang mbahnya kompasianer…hahaha. Pak Wahyu, Pak Rahab, Pak Dian Kelana… Wah pokoke seabrek dech walau tak semeriah kompasianival. Di booth  terpampang komunitas-komunitas kece yang pertama yang aku sebutin Bolang Blogger Kompasiana Malang yang udah ngasih buku Bolang Berbagi dan sambel teri. Terimakasih Pak Dosen M. Yunus dan Selamet Hariyadi serta kawan-kawan Bolang udah tak baca bukunya.

img-20170513-132437-59176e65747a6180228fec9f.jpg
img-20170513-132437-59176e65747a6180228fec9f.jpg
Di ICD tidak cuma pasang-pasang booth tetapi dari mereka juga berbagi cerita di panggung besar. Sayangnya saya tidak bisa sampai selesai di acara super duper kece ini. Nggak papa dech yang penting keseruan itu bisa saya saksikan lebih deket. Paling menarik juga bisa ketemu pak Affandi yang cuma saya kenal di group WA komposono.

Nama komunitas yang ikut andil diacara ICD ini aneh-aneh sekreatif orang-orangnya. Tentu didominasi komunitas Jogja. Hompipa, Papermoonpuppet, koplak yo bend, bolang, Kjog, apalagi ya??? Sebutin sendiri dech. Namun paling beruntung bisa nyaksikan pertunjukan theatrenya papermoonpuppet. Seni teater boneka kontemporer asal jogja yang awalnya saya mengenal saat nonton film AADC 2 yang emang mengeksplore Jogja dan sekitarnya. Wah pertunjukan yang digawangi mbak Ria ini super kece karena udah pentas di berbagai Negara di Amerika, ngeropah, Ausie dan negara-negara di Asia seperti Jepang. Bisa dech saya berkenalan dengan Kunta boneka inspirasi berbentuk kakek-kakek.

Adapula sajian music jazz dari temen-temen jazz mben senin. Komunitas music jazz gokil anak-anak muda namanya tak piker ala barat-barat gitu, ternyata jowo binggit yang kalo diterjemahin di bahasa Indonesia jazz tiap senin karena memang mereka setiap hari senin ngadain pentas di Kota Baru.. Pingi dengerin music jazz gratis dating aja setiap senin jang hari Jum’at…hahaha.

Keseruan ajang ICD semakin terasa sebenarnya dan tentu banyak cerita. Terimakasih atas kenalannya hari ini bisa bertemu orang-orang kreatip walau tidak bisa sampai selesai tentu temen-temen punya banyak cerita dari sebuah ajang kumpul-kumpul di tengah pasar tradisional Ngasem ini. Selamat kawan-kawan Kjog yang udah berhasil mengispiraksi dan ngadain acara ini. Sampai bertemu kembali….

img-20170513-105414-59176da8e7afbdff7f387f96.jpg
img-20170513-105414-59176da8e7afbdff7f387f96.jpg
img-20170513-144052-59176ed36d7e616d7ffea757.jpg
img-20170513-144052-59176ed36d7e616d7ffea757.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun