Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Revolusi Melawan Korupsi

29 September 2019   20:03 Diperbarui: 30 September 2019   04:27 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Seharusnya gampang menerka titik titik sumber  korupsi di Indonesia.
Lihat saja yang pelaku korupsi di tangkap . Oknum dari kementrian , BUMN , Kepala daerah, lembaga peradilan,  DPR dll.

Kalau ini sebagai metode survey sampling ,  sepertinya bisa di simpulkan ,dari OTT yang dilakukan selama ini oleh KPK , bahwa  hampir semua lembaga negara di negara kita , sudah terkontaminasi virus mematikan korupsi.

Ini kenyataan sangat kecut yang tidak boleh di bantah.

Dari kenyataan diatas, kira - kira strategi apa yang paling cepat ,  efektif dan efisien dalam pemberantasan korupsi oleh semua lembaga penegak hukum di Indonesia , khusus nya KPK.

Pencegahan !!!

Pencegahan bisa dengan cara persuasif sampai cara pragmatis dan menyakitkan hati.  

Untuk tahap awal adalah upaya pembersihan total.  
Semua pejabat negara level eselon 1 hingga 3 , di screening dengan metode khusus untuk menilai kadar sifat kerakusan nya.
Yang sudah terlalu parah sifat korupsi didalam urat nadinya  , terpaksa di keluarkan dari sistem di pemerintahan. Yang masih bisa di bina ,di pertahankan dibawah pengawasan.
Yang dinilai geng baik ,  di beri kepercayaan sebagai decision maker.
Mudah mudahan masih banyak sisa geng baik ini.

Selain itu dengan  lebih menghidupkan dan memberi kekuasaan lebih bagi divisi inspektorat atau internal audit di tiap lembaga negara.  Bahkan seharusnya, kalau mau kuat ,  divisi inspektorat itu bisa merekomendasikan membuang pejabat tertinggi dilembaga itu, kalau dinilai terbukti korup. Tentunya lewat proses sesuai aturan.

Jadi tidak ada zona nyaman bagi para pejabat itu kalau niatnya akan korup. Zona nyaman hanya untuk pejabat negara yang memang ingin berbakti penuh kepada nusa dan bangsa nya. Bukan untuk kepentingan pribadi.  

Karena watak manusia yang gampang sekali berubah ,dari ahli bersyukur menjadi  penyamun,  pencegahan korupsi seperti diatas  itu harus terus menerus dilakukan  secara rutin  berkala.

Memang cara diatas adalah revolusi mental dalam arti sebenarnya, yang harus di setujui dulu oleh semua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun