Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Sosok

"Long Shot" (2019) Presiden yang Harus Humoris

24 Juli 2019   21:58 Diperbarui: 25 Juli 2019   05:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di negara yang sudah maju masyarakat nya . Yang nilai nilai universal , seperti hak asasi manusia dan toleransi  dijunjung paling tinggi.  Maka nilai nilai lama yang primordial terabaikan.  

Demokrasi yang modern sudah pada tahap lebih canggih , lebih terukur,  dan terbaca dengan akurat,  melalui data dan riset yang ada.

Seperti pada film " Long Shot "  (2019) , seorang menteri luar negeri wanita Amerika , akan calonkan diri jadi presiden. Menteri ini mendapat dukungan penuh dari presiden petahana.

Segera lah , sang ibu menteri yang anggun ,cantik ,  cerdas dan punya kuasa super ini menyewa konsultan politik .

Ada beberapa faktor yang bisa di nilai bagi seseorang kandidat presiden untuk negara sekelas Amerika  , dengan melakukan riset awal internal yaitu :

*Karismatik.
*Elegan
*Bergairah / energik
*Latar belakang baik.
*Kegiatan Masa muda aktif.
*Respon besar dari Milenial ( pemilih potensial )
*Punya Rasa Humor

Dari 7 kriteria diatas , idealnya semua nilai nya di atas 90.

Sang Ibu menlu ini , dari 7 faktor itu , satu yang masih kurang bagus nilainya. Masih di bawah 90. Yakni kurang punya rasa humor.  

Tak ayal , tim sukses Ibu Menlu ini , cari penulis untuk pembuat konsep pidato Ibu Menteri,  yang punya rasa humor dalam tulisan nya. Dengan kalimat kalimat lucu tapi tidak mengurangi elegan dan karisma ibu menteri.  Malah akan membuat poin faktor humor nya akan naik .
Nanti masyarakat luas akan menganggap Ibu Menlu ini lucu dan sekaligus memberi rasa nyaman bagi masyarakat.

Di negara yang sudah maju peradaban masyarakat nya , pemimpin yang punya rasa humor tinggi yang akan populer .  Kebalikan dengan negara yang masih sangat konservatif ,seperti negara di blok  sosialis , komunis atau monarki absolut ,   yang butuh pemimpin negara  yang serius ,agung  ,kaku dan berwibawa .

Pada akhirnya, berkat banyak masukan dari tim sukses nya , terutama dari sang penulis naskah pidatonya yang cerdas dan jujur , sang ibu menteri  justru bisa menarik banyak simpati di masyarakat. Bahkan kemudian bisa menang pilpres  sebagai presiden Amerika pertama wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun