Anjing Perang :
Sebutan anjing perang ini adalah untuk orang-orang yang justru ambil keuntungan pribadi dari tindakan keji dan tidak manusiawinya suatu peperangan.
Para penjual senjata adalah orang-orang yang  termasuk para " Anjing Perang".
Film yang tema nya perang ini , sebenarnya bukan tentang bunuh-bunuhan tentara suatu negara dengan negara lain. Tapi lebih kepada cerita tentang tender pengadaan senjata di Pentagon Amerika.
Kisah itu dikisaran tahun 2000-an , sesaat setelah gedung WTC di bom oleh teroris  .  Amerika kemudian mengejar para teroris itu hingga intervensi ke negara Irak dan Afganistan. Â
Di film ini lalu di ceritakan ,bagaimana kebutuhan peralatan perang itu di adakan secara transparan dan terbuka untuk umum. Â Barang seperti amunisi, teropong , senjata pistol , seragam ,dll semua di tawarkan ke publik. Â Kecuali yang sangat confidential dan bernilai besar ,itu melalui jalur khusus. Dan kontraktor khusus pula yang punya modal besar dan berpengalaman. Atau pembelian antar Pemerintah ,kalau yang dibeli produk luar Amerika.Â
Tapi sistem tender online ini, ternyata  ada celah yang bisa di tembus oleh 2 pemuda cuma lulusan SMA. Â
Hanya dengan tawarkan harga serendah mungkin ,mereka menjadi pemenang tender. Â Dapat dulu order , yang lain di pikir lagi kemudian.
Karena sistem online , semua dokumen kelengkapan dan persyaratan di palsu semua. Hasil dokumen rekayasa di scan dan dikirim hasil scannya ke panitia lelang secara online.
Tapi sekali waktu mereka ketahuan curang. Bukan karena palsu dokumen nya. Tapi barang yang akan di supply yaitu amunisi senapan AK47, ternyata mereka dapatkan dari subkon / mitra supplier ,  bukan original. Alias kw.  Amunisi itu bisa di pakai ,tapi kualitas nya tidak memenuhi syarat militer Amerika.  Pantas mereka bisa dapatkan barang murah ,karena ternyata barangnya yang didapat  bukan asli. Akhirnya mereka ditangkap . Dan di penjara.
Setelah 5 tahun ,mereka akan di evaluasi kelakuan nya . Apakah bisa jadi kontraktor lagi.
Bagaimana dengan Indonesia ?
Yang jelas , perusahaan manapun ,yang daftar di tender online di instansi mana saja , tetap harus ada verifikasi langsung di lapangan. Apakah layak perusahaan itu ikut tender. Dari segi permodalan ,  laporan neraca  keuangan yang diaudit akuntan publik ,  tenaga ahli yang memadai , peralatan yang dimiliki , kantor atau tempat usaha yang layak  dan pengalaman pekerjaan nya.