Mohon tunggu...
Gungun Septian
Gungun Septian Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penulis amatiran, Programmer, Pengusaha Pemula. http://www.gungunst.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menengok Geliat Produk UKM di SMESCO Festival 2015

6 Oktober 2015   08:00 Diperbarui: 6 Oktober 2015   08:13 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari sabtu kemarin, saya sengaja datang mengunjungi SMESCO Festival 2015 yang diadakan di JCC Senayan, Jakarta. SMESCO Festival sendiri merupakan pameran produk-produk UKM dari seluruh penjuru Indonesia yang biasanya rutin diadakan setiap tahun  oleh SMESCO. Hal yang membuat saya sengaja datang ke acara tersebut selain karena saya memang tertarik dengan dunia UKM dan kewirausahaan, juga karena menemani seseorang yang juga sedang belajar berwirausaha.

Di pameran tersebut, terdapat banyak sekali stand produk-produk UKM dari  seluruh penjuru Indonesia. Ada produk UKM dari Aceh sampai Papua.

Kesan pertama ketika datang ke pameran tersebut adalah saya semakin kagum dengan kekayaan dan keunikan budaya Indonesia. Betapa tidak, setiap stand yang mewakili provinsi dan daerahnya masing-masing mempunyai ciri khas dan keunikan produknya sendiri-sendiri yang menggambarkan daerahnya masing-masing.

Dari satu produk saja misalnya, kain batik. Setiap daerah mempunyai keunikan tersendiri. Saya datangi satu-persatu ke stand batik tulis dari Cirebon, terus ke stand batik tulis Betawi, batik tulis Kediri, batik Madura. Semuanya mempunyai keunikan. Itu baru kain batiknya saja, belum lagi ada batik yang sudah dalam bentuk produk-produk kreatif seperti tas, sepatu, aksesoris dan lain-lain.

Itu baru kain batik tulis,  jangan lupa ada juga kain Bali, kain tenun Toraja, kain tenun Kupang, kain songket dan banyak lagi jenis-jenis kain tradisional Indonesia yang bernilai tinggi sampai harganya berjuta-juta loh. Itu baru berupa kain, belum lagi yang sudah jadi dalam bentuk produk-produk kreatif lainnya.

Ada juga produk UKM berupa makanan. Ada bawang goreng Flamboyan khas Palu, ada dodol dari Garut, Keripik buah dari Malang, Kopi khas Aceh dan masih banyak lagi jenis-jenis produk makanan UKM lainnya yang membawa ciri khas daerahnya masing-masing.

Semangat Berwirausaha Anak Muda

Kata ahli ekonomi, suatu negara akan mengalami kemajuan yang pesat jika jumlah pengusahanya sudah mencapai minimal 2% dari jumlah warga negaranya. Bagaiman dengan Indonesia? Indonesia baru ada dikisaran 1.65%. Oleh karena itulah peran UKM menjadi sangat penting bagi kemajuan perekonomian Indonesia. Kekuatan UKM benar-benar menjadi roda perputaran ekonomi Indonesia.

Jika melihat pameran kemarin, Indonesia masih mempunyai pasar yang luas. Bagi saya sendiri, banyak sekali ide-ide yang bermunculan untuk kembali memulai berbisnis. Entah itu kita memasarkan produk-produk unik dari daerah lain di daerah kita, menjadi reseller, atau membangun jaringan kerjasama bisnis lain dengan para pelaku UKM diseluruh Indonesia.

Hal yang juga membuat saya merasa optimis akan berkembangnya ekonomi Indoenesia adalah dengan banyaknya adek-adek mahasiswa dan mahasiswi yang tertarik pada dunia kewirausahaan dengan mengunjungi pameran dan acara workshop kewirausaan yang diadakan bersamaan acara pameran di JCC.

Anak-anak muda tentunya mempunyai banyak ide-ide gila kreatif untuk menjalankan sebuah bisnis. Ide-ide yang tentunya sangat relevan jika diterapkan di zaman sekarang. Dan semangat ini harus ditanamkan pada pola pikir anak-anak muda Indonesia.

Kesimpulan

Pemerintah harus memberikan perhatian khusus bagi para pelaku UKM di seluruh Indonesia. Entah itu dengan bantuan pendanaan ataupun kemudahan birokrasi. Pemerintah harus mewajibkan kurikulum kewirausahaan bagi adik-adik kita di sekolah, terutama dari sekolah dasar. Belajar berwirausha bukan semata-mata harus jadi pedagang, tapi mental orang-orang yang pernah menjalankan usaha biasanya akan lebih terasah dan tertempa dengan baik. Jadi tidak ada salahnya jika materi kewirausahaan ini sudah diajarkan dari sekolah dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun