Ku punguti kembali benih-benih cinta yang tercecer,
Yang pernah kita semai di kelenteng tua yang monumental,
Saat pertama kali kita bertemu dan saling mengenal,
Di Sam Po Kong kita gubah ragu menjadi rindu,
Seperti Laksamana Cheng Ho yang singgah di masa lalu,
Meninggalkan jejak sejarah cintanya yang membatu,
Hujan gerimis petang tak mengusik kita,
Melanjutkan langkah menyisir gua batu prasasti cinta,
Semedikan dua rasa untuk mencapai nirwana,
Kini,
Ku ruwat kembali semua benih-benih itu,
Dalam keranjang rindu bertabur bunga melati,
Menjaga aroma bahagia tetap wangi di hati.
Sam Po Kong, 31/03/2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!