Mohon tunggu...
Asep Gunawan
Asep Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Baru-baru ini suka membaca dan mengerjakan soal matematika dasar (setelah menonton COC Ruang Guru). Suka traveling dan menguasai Bahasa Inggris dan Turki.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pulang ke Rumah

24 Maret 2025   19:28 Diperbarui: 25 Maret 2025   08:53 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari Senin itu dimulai seperti biasa. Alia bangun pukul lima pagi, menyiapkan sarapan dan obat-obatan ibunya. Sudah menjadi rutinitas selama dua tahun terakhir sejak Ayahnya meninggal karena serangan jantung.

"Bu, ayo sarapan dulu." Alia meletakkan semangkuk bubur di atas meja kecil di samping tempat tidur ibunya.

Wanita tua itu-yang sebenarnya baru berusia 62 tahun-hanya menatap kosong ke arah jendela. Tulang pipinya menonjol, menambah kesan tua pada wajahnya yang keriput. TBC yang dideritanya selama bertahun-tahun, diperparah dengan gangguan kecemasan, membuat tubuhnya semakin rapuh. Rambutnya yang sudah memutih sempurna tersisir rapi, hasil kerja Alia tadi pagi.

"Bu, sedikit saja ya," bujuk Alia lembut. Tangannya dengan hati-hati menyuapkan sesendok bubur ke mulut ibunya.

Namun ibunya hanya menggeleng lemah, menolak makanan itu untuk kesekian kalinya. Sudah dua bulan ibunya hampir tidak mau makan apa-apa. Bubur pun hanya masuk satu atau dua sendok, lalu beliau akan mengeluh perutnya sakit atau mual.

Alia menghela napas, meletakkan mangkuk yang masih penuh itu kembali ke meja. Ditatapnya sosok wanita yang pernah begitu tegar itu, kini tinggal tulang berbalut kulit. Hatinya perih.

"Ibu yakin tidak mau makan?" tanyanya sekali lagi, berharap.

Ibunya menggelengkan kepala. Isyarat yang sama selama berminggu-minggu. Alia memeriksa termometer di samping tempat tidur. 38,5 derajat. Demamnya naik lagi.

Alia meraih ponselnya, membuka aplikasi pesan, dan mengetik cepat kepada atasannya.

"Pak Suryo, maaf saya tidak bisa masuk hari ini. Saya harus  ke rumah sakit. Terima kasih atas pengertiannya."

Balasan datang tidak lama kemudian.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun