Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semangat Menuntut Ilmu

2 Juni 2017   23:46 Diperbarui: 2 Juni 2017   23:49 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mencari atau menuntut ilmu dalam pandangan Islam, merupakan suatu kewajiban. Sebab, dengan ilmulah seseorang akan bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang harus dikerjakan dan mana yang tidak harus dikerjakan. Seseorang yang bekerja atas ilmu atau pengetahuan yang dimiliki, pasti berbeda dengan seseorang yang bekerja tanpa berilmu atau berpengetahuan.

Namun, dalam tulisan singkat ini, saya tidak akan membahas lebih jauh terkait dengan mengapa ilmu itu harus dicari. Akan tetapi, saya akan mencoba berbagi cerita terkait dengan semangat masyarakat di kampung saya untuk menuntut ilmu, khususnya generasi muda.

Mayoritas masyarakat di kampung saya, berprofesi sebagai petani. Tentu, karena profesi mereka sebagai petani, maka rutinitas mereka seputar sawah, ladang, dan gunung. Sebab, di tempat itulah mereka akan bekerja untuk mencari nafkah, demi memenuhi kebutuhan dan keperluannya sehari-hari. Salah satu faktor yang membuat mereka terus bekerja tanpa mengenal lelah dan capek adalah demi pendidikan anak-anak mereka.

Semangat merekalah yang membuat saya bangga dan terharu. Bangga, karena walau berprofesi sebagai petani dan ekonomi pas-pasan, namun mampu mengantarkan anak-anak mereka untuk mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Terharu, karena melihat kegigihan mereka bekerja tanpa merasakan dinginnya hujan dan teriknya matahari. Bagi mereka, yang penting bisa mendapatkan sesuatu untuk membiayai sekolah dan perkuliahan anak-anak mereka. Sungguh, luar biasa.

Bahkan, ada juga di antara mereka yang rela jual sawah, ladang, kebun, dan lainnya, demi keperluan dan kebutuhan perkuliahan anak-anaknya. Sampai ada juga yang rela utang sana-sini demi pendidikan anak-anaknya. Saya sendiri bangga melihat spirit mereka.

Alhamdulillah, anak-anak mereka pun senang juga, karena masih bisa mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Bahkan, setiap tahun semangat dan kuantitas generasi muda di kampung saya untuk menuntut ilmu semakin bertambah. Pilihan perguruan tinggi pun bermacam-macam. Ada yang kuliah di kampus yang berada di daerah Bima, Dompu, Mataram, NTT, Makassar, Jakarta, Bandung, Malang, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dan beberapa daerah lainnya. Alhamdulillah, kesadaran masyarakat di kampung saya akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka sudah tumbuh.

Wallahu a’lam.

Oleh: Gunawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun