Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Harapan dan Kenyataan

18 September 2017   00:25 Diperbarui: 18 September 2017   00:30 1770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya dulu ketika awal mau kuliah, ingin sekali kuliah di fakultas kesehatan dan mengambil jurusan keperawatan.Ya, itulah harapan saya. Namun, kenyataannya berkata lain. Entah mengapa, saya bisa "terdampar" di fakultas pendidikan. Mungkin, inilah takdir saya.

Jujur, pada awal perkuliahan hingga semester dua, saya sama sekali belum bisa fokus dan belajar dengan serius. Saya hanya ikut perkuliahan saja, tanpa ada keyakinan yang kuat dalam diri. Sebab, sekali lagi, saya hanya ingin kuliah di jurusan keperawatan.

Tibalah masuk semester tiga, baru saya sadar betul. Dalam hati saya berkata, mungkin inilah memang jalan saya. Saya harus mampu beradaptasi. Saya harus bisa berubah. Saya harus terima semua ini dan tidak boleh tidak. Bayangkan saja, selama dua semester, pikiran saya masih seperti anak-anak, masih memberontak dengan diri sendiri.

Dari situlah saya beranggapan, bahwa memang tidak selamanya harapan itu bisa tercapai. Kadang meleset dan tidak tepat sasaran. Saya percaya bahwa ini sudah menjadi kehendak Tuhan.

Bisa jadi sesuatu yang diharapkan itu tidak akan terwujud, kalau Tuhan tidak berkehendak. Pilihan yang menurut kita itu baik, belum tentu baik di mata Tuhan. Sebaliknya, pilihan yang barangkali menurut kita tidak baik, bisa jadi justru itulah yang terbaik di sisi Tuhan. Ya, kita manusia hanya bisa berangan-angan dan berencana, namun Tuhanlah yang menentukan semuanya.

Jadi, bersyukurlah setiap apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Ambil hikmahnya dan tetaplah untuk berbaik sangka terlebih kepada Sang Pencipta. Percayalah, bahwa pilihan Tuhan itulah yang terbaik, walau kita tak menyukai dan susah untuk menerimanya.

Saya jadi sadar, andaikata dulu tetap ngotot pada rencana dan harapan saya untuk kuliah di jurusan keperawatan, barangkali saya tidak akan bisa berbagi sesuatu lewat tulisan seperti sekarang ini. Saya yakin, semua ini adalah kehendak-Nya.

Anda yang di sana, iya Anda. Jika harapan Anda ada yang tidak sesuai dengan kenyataan, maka jangan pernah merasa kecewa. Terima kenyataan itu dengan lapang dada. Jalani dengan sepenuh hati dan bersyukurlah atas hal itu. Sebab, mungkin saja itu adalah kehendak Sang Khalik. Dan, jika itu kehendak-Nya, maka sudah pasti yang terbaik.

 Wallahu a'lam.

Oleh: Gunawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun