Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tabungan untuk Akhirat

9 Juni 2017   23:27 Diperbarui: 9 Juni 2017   23:42 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua yang bernyawa pasti akan merasakan yang namanya kematian. Semuanya akan kembali kepada Yang Maha Kuasa. Tidak ada satu pun yang hidup di dunia ini yang merasa dirinya abadi. Semuanya pasti akan kembali menghadap-Nya. Kapan dan di mana pun kita berada, pasti akan kembali kepada-Nya.

Sebelum kita menghadap-Nya, maka harus ada persiapan semaksimal mungkin. Kita harus siapkan segala macam bekal agar merasa berkecukupan di alam Abadi nanti (alam Akhirat). Malu rasanya, bila kita tidak membawa apa-apa untuk menghadap-Nya. Malu rasanya, bila kita tidak ada persiapan sama sekali.

Contohnya saja, bila seseorang ingin bepergian ke luar negeri, maka ia harus mempunyai modal. Ia harus mempunyai tabungan. Kalau itu tidak ada, maka impiannya sulit bahkan tidak akan bisa tercapai. Semuanya pasti membutuhkan modal atau bekal, entah itu yang berbentuk barang (uang atau lainnya), maupun jasa yang pernah ditanamkan kepada orang lain.

Salah satu cara untuk menanamkan bekal sebagai persiapan menuju alam Akhirat adalah lewat karya tulis (tulisan). Bahkan, cara ini sangat dianjurkan dalam ajaran Islam itu sendiri. Sebab, karya tulis ini merupakan kumpulan informasi, ide, pemikiran, pengetahuan, maupun ilmu yang dimiliki oleh seseorang, yang tentunya bermanfaat dan bisa membantu mencerdaskan orang lain.

Menanam investasi (sebagai tabungan di Akhirat kelak) lewat tulisan itu sangat efektif. Karena bisa kita lakukan setiap hari, dan di mana pun kita berada. Suatu saat ketika sudah menjadi sebuah tulisan atau buku atau pun bentuk lainnya, orang lain bisa menikmatinya. Ketika kita sudah meninggal sekali pun, tulisan kita, Insyaallah masih bisa dinikmati dan dipelajari oleh orang lain. Itulah, manfaat dan indahnya menabung lewat tulisan. Bisa menjadi investasi yang tidak terputus (amal jariyah) untuk masa depan kita.

Oleh karena itu, mari kita sama-sama menabung untuk masa depan kita di Akhirat. Mari kita berinvestasi lewat karya tulis. Tanamkan investasi tersebut mulai dari sekarang juga. Jangan tunggu nanti, besok, atau lusa. Karena tidak ada yang tahu, kapan kita dipanggil oleh-Nya. Ayo buruan, menulislah mulai dari sekarang juga sebagai bagian dari tabungan dan investasi masa depan kita di alam Abadi.

Wallahu a'lam.

Oleh: Gunawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun