Mohon tunggu...
Gunaris Gunaris
Gunaris Gunaris Mohon Tunggu... wiraswasta -

Staf Pengajar Pusdik Polri dan Sandi Yudha Kopassus, Dosen terbang di beberapa peguruan tinggi. CEO Otomasi Groups (PT. Otomasi Sukses Internasional)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Metode Pencarian Nazaruddin

23 Juli 2011   10:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:26 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh Gunaris*

Muhammad Nazaruddin (MN), mantan bendahara Partai Demokrat ini sudah membuat gempar untuk beberapa hari terakhir. Pasalnya dia melarikan diri ke persembunyiannya yang cukup susah untuk dicari. Begitu menurut berita yang beredar.

Terlepas dari adanya muatan politik, permainan di bagian pihak berwajib ataupun hal lain, pencarian dia tidaklah susah. Tentunya menggunakan metode ilmiah yang sudah sering terbukti dan melibatkan beberapa pihak yang mempunya kompeten.
Lalu bagaimana dengan uang 150jt rupiah yang ditawarkan jika menemukannya? Bisa jadi juga hanya permainan saja. Artinya imbalan itu diberikan karena MN bisa jadi dilindungi sehingga tidak ada yang bisa menemukan.
Pengumuman adanya imbalan seolah-olah pemerintah mau menunjukkan keseriusannya.
Masih ingat penerbang yang dikirim ke Israel untuk belajar menerbangkan pesawat Skyhawk dalam Operasi Alpha tahun 1979? Semuanya tidak lepas dari ilmu intelijen.

Menyibak misteri intelijen adalah sesuatu yang menarik bagi saya. Karena jika kita mengetahui apa yang ada didalamnya dan bisa menguak teka-teki maka akan mendapatkan kepuasan tersendiri.

Dari beberapa kali MN mengirimkan BBM, menelpon ke stasiun televisi swasta dan yang terakhir justru menunjukkan wajahnya menggunakan video call.
Sebagai seorang buronan kepolisian Indonesia dan Interpol, menurut pendapat pribadi saya, si MN sangat luar biasa dan terlalu berani.

Kenapa? Bisa saya jelaskan sebagai berikut, penjelasan ini tidak terlalu detail, mengingat pembaca tidak semuanya orang baik, ada juga penjahat dan buronan:

1. Metode 1: Menggunakan Skype
MN saat diwawancara oleh Iwan Piliang, dia menggunakan jalur komunikasi Audio-Visual skype. Untuk bisa melihat MN tersambung ke IP mana, maka kita harus melihat setting connection di skype Iwan. Dari seting ini akan dilihat pada Event Computer, Port-nya tersambung kemana, Skype bisa menggunakan Port 8080, 443 atau bahkan punya saya tersambung ke 26665.

2. Metode 2: Menggunakan Telepon
Metode ini menggunakan data MNC, MNN, LAC dan CID. Caranya adalah menentukan posisi pengguna telepon seluler berdasarkan BTS yang tersambung dengannya. LAC dan CID mempunyai "age" sehingga masih cukup valid atau tidak informasi yang diberikan.
Hal yang pertama dilakukan adalah mengetahui nomer HP TO, lalu mendefinisikan sebagai operator tertentu dan mendeteksi posisinya.
Dengan metode ini, kita harus bekerjasama dengan pihak Operator dimana telepon seluler yang dituju tersabung.

3. Metode 3: Menggunakan BBM
Metode ini yang paling sulit, sulit karena melibatkan beberapa pihak yang kemungkinan tidak bisa mengeluarkan datanya. Pihak Operator dan pihak RIM.
Hal yang pertama dikerjakan adalah mengetahui PIN dari TO, lalu meminta RIM untuk melihat database CDR bahwa PIN tersebut telah/pernah tersambung ke nomer HP berapa. Lalu metode 2 diatas bisa dipakai.
Metode ini susah karena RIM tidak mau memberikan data-data kustomernya ke pihak lain.

4. Metode 4: Menggunakan IMEI
Metode ini ada banyak cara, diantaranya karena IMEI tersambung informasinya dengan PIN Blackberry. IMEI juga tersambung dengan LAC, CID (Cell ID), MNC, MCC, IMSI, dll.
Jadi metode 3 dan 2 juga bisa digunakan berasarkan IMEI.
Emang IMEI ada hubungannya dengan PIN BBM? Ada, cloning pin itu termasuk formulasi antara IMEI dengan PIN. Lalu bagaimana caranya? Cara selanjutnya tidak perlu diterangkan.

Dari beberapa metode diatas hanya berupa dasar, lebih terperinci selanjutnya tidak diterangkan lagi, tetapi jika ada pihak yang berwenang dan menginginkan saya membantu silahkan menghubungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun