Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gamawan Fauzi Tak Suka Susan Si Lurah Cantik Beragama Katolik

27 September 2013   21:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:18 4458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lurah Cantik Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli (img-loveindonesia.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="530" caption="Lurah Cantik Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli (img-loveindonesia.com)"][/caption]

Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli merupakan lurah wanita yang masih muda, cantik dan enerjik. Akhir-akhir ini menjadi polemik. Sampai-sampai mendagri Gamawan Fauzi angkat bicara tentang masalah ini. Gamawan memerintahkan Jokowi meninjau kembali lurah Susan agar ditempatkan di kelurahan yang seagama dengan Susan yang Katolik. Padahal yang tak suka Susan si lurah cantik hanya segelintir orang yang berpikiran picik.

Dalam kasus ini banyak yang terkejut dengan sikap seorang menteri yang masih bersikap rasis dan SARA. Ini sungguh memalukan bangsa Indonesia yang katanya bersemboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Mungkin pak menteri harus belajar lagi apa itu makna dari Bhinneka Tunggal Ika?

Patut disayangkan memang, hal-hal yang menyangkut SARA masih menjadi batu sandungan untuk seseorang berprestasi memajukan negeri ini.  Lurah Susan sudah memenuhi syarat lelang jabatan yang dilakukan oleh Pemprov DKI dan lulus dengan nilai yang sangat baik dan cakap dalam memimpin kelurahannya.

Hanya karena ada protes dari segelintir orang yang mempermasalahkan agamanya, kok malah lurah Susan yang harus digeser. Seharusnya orang-orang yang memprotes itu ditatar lagi P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Dan kalau tetap membandel dan tidak menghargai semboyan Bhinneka tunggal Ika yang ada dalam Pancasila, silakan mereka suruh pindah ke negara yang tidak pakai Pancasila  sekalian.

Ini kok malah seorang menteri dalam negeri mengambil sikap yang tidak mendidik dalam memaknai Bhinneka Tunggal Ika. Apa perlu semboyan itu diganti atau ditanggalkan saja? Memang sepertinya negara ini sudah disusupi oleh faham yang ingin merusak Pancasila. Sepertinya faham itu sudah memasuki para elite Politik yang notabene sudah terkontaminasi dengan nilai-nilai yang tidak murni lagi dari kepribadian bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

Sudah terbukti bahwa Pancasila bisa mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku dan agama. Jika dulu para pendiri bangsa mengutamakan egonya untuk menjadikan negara ini negara Islam maka Indonesia mungkin tidak akan pernah ada.

Seperti halnya polemik lurah Susan yang cantik, sebenarnya tak perlu terjadi jika para petinggi negeri seperti pak menteri Gamawan Fauzi ikut-ikutan "mengompori" isu sara ini. Seharusnya Mendagri mendukung kebijakan Jokowi dan menindak tegas sebagian warga yang protes karena sebenarnya protes mereka tanpa alasan yang jelas dan hanya dibuat-buat saja.

Kadag saya merasa geli sendiri wong katanya Jakarta kota metropolitan, malah sudah megapolitan. Lalu katanya Jakarta kota yang modren, kok masih sebagian warganya masih bersikap kampungan dan kolot yang masih mempermasalahkan masalah SARA? Seharusnya warga Lenteng Agung malu dengan kampung saya yang berada di pinggiran kota Medan. Di sini banyak kepala desa dan lurah yang beragama Kristen tapi enjoy-enjoy aja tuh.

Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun