Mohon tunggu...
Gumawang Jati
Gumawang Jati Mohon Tunggu... Administrasi - Suka sepi

Akupun akan diam dalam sunyi.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Makan "dalam Serikat Pengemis Cerdik" (5)

12 Desember 2011   08:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:27 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi itu masih buta hawa dingin masih menyelimuti padepokan berumput gajah semua candidat pengemis berkumpul dalam kuil tua berguman mantra mantra dalam nada kantuk untuk rejeki dan berkah surgawi *** Piring dan cangkir kaleng penyok penuh tambalan bergesekan keras aroma masakan basi mengusik hidung tuk mengendus gejolak perut berontak minta diisi bersamaan dengan mual bau basian para pengemis berbaris rapi, menunggu aba aba tuk memulai melahap masakan duniawi anugerah Illahi mata terpejam menuntut mantra mulut komat kamit ala kadar menipu sang Khalik tak kasat mata mulut mulut melahap bersuara keras bak riak sungai lereng Merapi mengamuk dalam sekejap ludes, klimis tanpa bekas *** sunyi senyap suasana dalam doa dan umpatan dalam jiwa bersiaplah candidat pengemis mulai berguru untuk berkarya (gambar) http://nirwansyahputra.wordpress.com/category/all-news/ekonomi/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun