Mohon tunggu...
Gumawang Jati
Gumawang Jati Mohon Tunggu... Administrasi - Suka sepi

Akupun akan diam dalam sunyi.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku rindu Angin (3) dan selendang

28 Agustus 2010   01:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:39 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam pekat, dingin menghujam tulang belulang gerimis rintik beku menerpa rambut yang memutih lorong berbatuan itu membisu bisu sudah Stratford Town gossip bertaburan di pojok pub itu *** Wind is not a thing to understand Wind is not a thing to feel Wind is a thing only to become And eternally be *** Tanpa kata ku remas erat jemarimu menapakin batuan bisu menghabiskan 32 jam lagi bersama Bed and Breakfast ini segera jadi kenangan mari bersama angin berselimutkan selendang kita terbangkan angan *** [caption id="attachment_241677" align="alignleft" width="217" caption="private_collection"][/caption] Belahan dunia menanti sunyi, sejuk, tak terjamah lereng itu leleh oleh kesunyian hanya tawa kecil mungil menyungging kau masih belum rela menpakinya kau masih malu malu ragu menemaniku menyusur angan yang tak tentu seperti selendang terbang terterpa angin Aku selalu merindukan angin tuk terbangkan jiwa *** Squirrels and birds sense my soul And call an important conference in a tall tree They decide which secret code to chant To help my mind and soul fly *** Come and fly with me High to the dreamland we own listen to the chanting winds whispering the magic words ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun