Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Agribisnis Porang

13 Oktober 2021   20:21 Diperbarui: 15 Oktober 2021   12:29 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini merupakan pengembangan lanjutan daripada tulisan saya sebelumnya yang berjudul "Perilaku Petani Agribisnis" (K, 11/10/2021). Jadi, disarankan untuk membaca tulisan itu terlebih dahulu agar mendapatkan informasi secara utuh.

Disebut sebagai perilaku karena pengetahuan akan agribisnis tersebut diharapkan mampu menimbulkan sikap dan motivasi petani dalam era industrialiasi yang semakin gencar saat ini dan tentu saja di masa yang akan datang (mengutip Departemen Nasional, 1995).

Dan guna untuk memudahkan saudara-saudara sekalian, keseluruhan bangunan tulisan ini akan saya bagi ke dalam dua garis besar, yakni perilaku teknis produksi (panca usaha tanaman porang) dan perilaku petani agribisnis porang.

1. perilaku teknis produksi

Pada bagian ini sebenarnya sangat teknikal ihwal bertalian dengan panca usaha pertanaman porang misalnya seperti pemilihan bibit yang baik, pemberian pupuk, manajemen pemeliharaan tanaman hingga pengendalian hama dan/atau penyakit.

Tetapi memang pada dasarnya porang merupakan jenis tanaman hutan yang tak memerlukan perawatan khusus. Namun, tanaman porang akan tumbuh lebih baik apabila tanah di sektitarnya digembur dan gulma dibersihkan.

Saya kira, para petani porang sudah lebih khatam menyoal hal-hal yang bersifat teknikal dan seperti itu ya.

2. Perilaku Manajemen Agribisnis

Perilaku manajemen agribisnis merupakan sebuah sistem berikut salah satu modalitas penunjang bagi petani dalam mengembangkan usaha di sektor pertanian porang dari hulu hingga hilir.

Apabila berbicara soal manajemen agribisnis usaha tani porang, maka titik tolaknya dimulai dari; 

Pertama, perencanaan agribisnis. Hal ini erat kaitannya dengan planning (rencana) ke depan. Misalnya, pemetaan waktu kerja, perencanaan keuangan (biaya operasional), tenaga kerja yang dibutuhkan, dlsb.

Kedua, pemanfaataan sumber daya agribisnis dengan baik, seperti penyediaan bahan baku, aspek budidaya, pasca-panen, dan seterusnya.

Ketiga, efisiensi produksi porang. Di mana bekerja secara efektif tanpa pemberosoan yang tidak perlu menyoal waktu, uang dan tenaga. Poinnya adalah kerja keras, cerdas dan jangan sampai kelak besar pasak daripada tiang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun