Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fungsi Tuak dalam Ritual Teing Hang

11 Oktober 2021   19:42 Diperbarui: 11 Oktober 2021   21:16 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teing Hang merupakan ritual--untuk mengatakan salah satu aktivitas kebudayaan masyarakat Manggarai--yang diselenggarakan dengan maksud memohon doa dari orang yang telah meninggal dunia untuk manusia yang masih berziarah di bumi.

Konsep ini sebetulnya berbeda dengan ajaran gereja katolik di mana orang yang masih hidup mendoakan orang yang telah meninggal.

Tapi saya pikir, tidak ada yang perlu diperdebatkan dalam ranah itu. Karena seyogyanya semua praktik itu baik dan benar bagi manusia dan di mata Tuhan.

Lebih lanjut, Teing Hang biasanya dilakukan menjelang akhir tahun atau pada upacara-upacara resmi keluarga lainnya. Dan selama acara ini berlangsung, disiapkan juga sesajian seperti ayam, telur dan tuak.

Kira-kira begitulah gambaran umum dari prosesi ritual Teing Hang. Dan pada tulisan kali ini saya hanya akan membahas fungsi tuak, salah satu unsur pelengkap dalam acara Teing Hang.

Dalam ritual Teing Hang, tuak dimaknai sebagai simbol penghangat persatuan dan persaudaraan keluarga batih (biologis) atau dalam skala besar, keluarga satu suku (sosiologis).

Dan tuak pada dasarnya diminum oleh kaum bapa-bapa seusai acara Teing Hang berlangsung atau setelah makan bersama. Sementara kaum mama-mama biasanya menyirih.

Tatkala melaksanakan acara Teing Hang setiap tahun, biasanya Emkoe (sebutan untuk adik dari Bapak) menyodorkan kepada saya segelas tuak.

"Inung tah. Merem demit sekoen...(minumlah, biar cecap sedikit)". Lanjutnya, "untuk menambah berkat". 

Ketika saya iseng-iseng menolak, dia membujuk; "tidak bakal mabuk nanti".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun