Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pertanian Manggarai: Potensi Konsumsi Pangan, Pariwisata, dan Perdagangan

22 Januari 2021   22:32 Diperbarui: 29 Januari 2021   11:51 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sawah Lodok di Manggarai Timur, NTT (Kompas.com/Pankrasius Purnama)

Buah rambutan (merdeka.com)
Buah rambutan (merdeka.com)

2. Potensi Konsumsi Turis di Hotel, Restauran, dan Kapal

Baik untuk tanaman pangan, hortikultura dan buah-buahan segar, saya pikir, perlu untuk terus dikembangkan oleh para petani Manggarai. Mengingat, potensi untuk diserap oleh pangsa pasar kian besar.

Katakanlah, misalnya, untuk memenuhi keperluan konsumsi perhotelan, restauran hingga kebutuhan turis di kapal-kapal pesiar di Labuan Bajo. Hal ini amat relevan, apabila kita mampu menyibak kabut tebal seperti apa masa depan pariwisata super prioritas Labuan Bajo.

Tentu saja hal ini merupakan peluang besar! Dan menurut saya lagi, faktor penunjang dan/atau pendukung produktifitas pertanian kita di Manggarai cukup mempuni kok

Antara lain terdapat tanah yang subur, iklim yang bersahabat, pun diikuti semangat bertani. Hanya saja yang masih menjadi kendala sejauh ini adalah soal politik pertanian dan kurangnya perhatian dari pemerintah daerah.

Menjadi ironi tersendiri karena selama ini kita masih mengimpor segala kebutuhan dari Bima, NTB. Baik itu kebutuhan akan konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran untuk umumnya masyarakat di perkotaan, dan khususnya bagi kalangan turis di perhotelan hingga di restauran.

Situasi ini kembali menghadirkan wajah paradoksal. Lantaran, masa untuk persoalan buah-buahan dan sayuran kita harus datangkan dari luar pulau? Padahal, alam Manggarai sangatlah subur. Tapi tak dimungkiri memang bila hasil pertanian kita pada faktanya tidak mampu memenuhi kebutuhan segelintir masyarakat di dalamnya.

Di sinilah perlunya kita melek dan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada. Mau tak mau kita harus mulai mandiri dengan berpikir out of the box. Kita harus mulai mengandalkan pertanian kita untuk memenuhi kebutuhan yang ada.

Sambal Terasi (Foto: Dok. Hotel Santika Premier Bintaro)
Sambal Terasi (Foto: Dok. Hotel Santika Premier Bintaro)

3. Agro-Tourism

Sebagaimana agro-tourism diterjemahkan sebagai aktivitas yang mampu melibatkan dan/atau mendatangkan wisatawan ke lokasi pertanian.

Dalam hal ini, saya pikir, kita sudah menerapkan sistem agro-tourism lewat persawahan Lodok Cancar/Sawah Jaring Laba-Labar Cancar, Meler. Berkat sistem pertanian alami dan rona persawahan yang indah, sesekini mampu menarik perhatian para wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun