Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Musim Panen Cengkeh Kali Ini Tak Lagi Susah Mencari Buruh Petik

29 Mei 2020   14:58 Diperbarui: 1 Juni 2020   11:26 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Om Dorteus lagi panen cengkeh, Kebun Wura (Dokpri)

Bila menghela narasi seputar masa panen cengkeh di desa, peran buruh petik sangatlah penting. Tanpa andilnya, proses pemetikan cengkeh pasti molor dan memakan waktu lama.

Terlebih bila menakar kebun cengkeh yang luasnya sampai berhektar-hektaran, rekrutmen tenaga kerja dan/ atau buruh petik pasti jumlahnya berjibun.

Tak lagi susah dicari

Berbeda dengan musim panen cengkeh tahun-tahun sebelumnya, sulit sekali untuk mencari buruh petik di desa. Berangkat dari hal itu, kami kerap mendatangkan orang dari luar kecamatan, bahkan dari luar kabupaten.

Tapi tahun ini sedikit dimudahkan, lantaran ada banyak orang di desa yang bisa dimintai tenaganya untuk sama-sama memetik cengkeh.

Hal ini berkesadaran pada banyaknya anak-anak muda maupun orang tua yang sudah pulang ke kampung dari tanah rantauan. Mereka pulang karena faktor ekonomi dan ketidakjelasan nasib.

Kebanyakan dari mereka adalah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan di tengah pandemi COVID-19.

Terkhusus di desa saya, Pacar, Manggarai Barat, ada sekitar ratusan orang yang sudah pulang kampung.

Beberapa hari yang lalu, saya sempat berkeliling desa untuk mencari buruh petik cengkeh. Beberapa di antara mereka yang saya jumpai itu adalah buruh petik langganan kami. Jumlahnya ada 7 orang.

Ihwal memasuki musim panen setiap tahunnya, mereka sudah menjadi penolong setia kami. Selebihnya karena mereka adalah orang-orang yang sudah dipercayai dan profesional dalam bekerja.

Pada saat yang bersamaan, saya juga menemui beberapa orang yang ada di desa tetangga untuk membantu. Kebetulan anak-anak muda ini adalah mereka yang baru pulang kampung tadi. Kini mereka hanya menganggur di desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun