Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sedih, Penyakit Demam Berdarah di NTT Telah Menewaskan 32 Orang

9 Maret 2020   03:23 Diperbarui: 11 Maret 2020   11:39 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti (KOMPAS)

"Memasuki 2020 awal, 32 Orang meninggal dunia akibat DBD di NTT. Semoga korbannya tidak bertambah"

Penyakit DBD merupakan perkara kesehatan menahun di Nusa Tenggara Timur. Entah kenapa nyamuk Aedes Aegypti (medium transmisi virus DBD) ini begitu betah memasuki kisi-kisi jendela rumah lalu merenggut nyawa penghuninya.

Namun, di tengah situasi genting ini belum ada langkah penangan yang progresif dari pemerintah provinsi hingga daerah. Pemerintah dan sebagian besar masyarakat justru terlarut dalam fenomena seputar aforisme virus corona.

Ditambah lagi pemberitaan media lokal yang cenderung meluputkan perhatiannya atas kasus ini. Padahal kasus Demam Berdarah ini sangat urgen untuk diberitahukan ke publik.

Bersyukur karena pihak pemerintah NTT sudah menetapkan status DBD ini sebagai kasus kejadian luar biasa (KLB). Setidaknya ini merupakan langkah awal yang tepat dalam menyikapi persoalan ini.

Mengenal DBD, Penyakit Pembunuh No 1 di NTT
Untuk kita ketahui bersama, penyakit demam berdarah (DBD) ini disebabkan oleh infeksi virus dari nyamuk Aedes Aegypti. Pada beberapa kasus, virus dengue juga disebabkan oleh nyamuk Ae. Albopictus yang merupakan penyebar virus cikungunya dan Zika.

Kita tahu juga bahwa, gejala penyakit DBD ini ditandai dengan demam tinggi, nyeri seluruh tubuh, nyeri kepala, bintik kemerahan pada kulit dan pendarahan gusi/ mimisan. (Dilansir dari hellosehat.com)

Adapun gejala lainnya ialah, periode kritis berlangsung pada hari ketiga hingga ketujuh. Pada periode ini, gejala demam mulai turun, namun sangat rentan jatuh kedalam periode syok.

Pada periode ini juga muncul tanda lemas, nyeri perut hebat, muntah persisten dan pendarahan hebat. Kondisi ini sangat butuh pertolongan medis segera untuk mendapatkan terapi resusitas cairan.

Seperti dilansir dari berita terbaru Kompas.com, (08/03), jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga kini terus bertambah. Tercatat memasuki 2020 awal ini, sudah ada 32 warga NTT yang meninggal dunia akibat DBD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun