Mohon tunggu...
Giyono Trisnadi
Giyono Trisnadi Mohon Tunggu... Dokter - Dokter hewan

Menulis dari sudut pandang seorang dokter hewan dan diniatkan untuk memperbaiki diri sendiri, syukur kalau ada yang terinspirasi. Dalam dunia kesehatan berprinsip: Mencegah lebih mudah dari pada mengobati. Dalam dunia sosial berprinsip: Crah agawe bubrah rukun agawe santoso (Permusuhan, pertengkaran dan konflik membawa kerusakan, kerukunan membangun kesejahteraan dan kekuatan). Dalam dunia politik beraliran politik: Politik Sapi Bunting. Blog: http://karyadrh.blogspot.com/ \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Pak Presiden, Apa Sih Sulitnya Menurunkan Harga Daging Sapi Sebelum Lebaran 2013

14 Juli 2013   05:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:35 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harga daging sapi sekarang sangat tinggi, berita dari merdeka.com, Harga daging sapi yang semula stabil di kisaran Rp 95.000 per kilogram (kg) kini melonjak ke kisaran Rp 105.000 per kilogram. "Hari Senin kemarin, daging sapi mencapai Rp 105.000 di Bandung. Terlebih Senin adalah munggahan terakhir," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Jawa Barat Ferry Sofwan, di Bandung, Rabu (10/7). Harga daging yang menembus Rp 100.000 per kg dinilai tidak rasional... (http://m.merdeka.com/uang/harga-daging-sapi-kalau-sudah-naik-susah-turunnya.html).

Harga daging sapi yang tinggi seperti sekarang ini siapa yang beruntung..? Peternak, pedagang sapi (belantik), jagal sapi, pedagang daging (importir, pasar becek), penjual bakso, pabrik bakso, pabrik sosis atau masyarakat...? Apakah dikira semua peternak diuntungkan? Jawabannya adalah tidak. Peternak lokal sedikit banyak memang diuntungkan apabila bisa memanfaatkan momentum ini dengan baik. Peternak besar (feedlotter) yang biasanya import sapi bakalan ternyata banyak dirugikan juga karena impor sapi bakalannya sangat dibatasi , sementara untuk mengisi kandangnya harus mengambil sapi lokal yang harga nya sudah tinggi oleh karena itu sudah banyak PHK di sektor ini. Para importir daging sapi juga tidak diuntungkan (terbukti sampai ada yang harus masuk bui untuk rebutan kuota)...., pedagang pasar dan tukang baso sudah lama menjerit dengan tingginya harga daging sapi apalagi masyarakat sebagai pembeli. Oleh karena itu bagus apabila secepatnya dicari solusi yang tepat untuk menurunkan harga daging yang tinggi sperti sekarang ini.

Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata juga mempunyai perhatian khusus tentang masalah tingginya harga daging sapi ini..., JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan kekecewaannya atas kinerja para menteri dalam mengatasi kerusuhan dan pembakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan, dan kenaikan harga daging sapi. SBY pun "menyemprot" para menteri yang hadir dalam rapat terbatas di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Sabtu (13/7/2013). "Saya harus menyatakan permintaan maaf, hari Sabtu harus rapat. Terpaksa saya harus menyampaikan ketidaksenangan saya atas sejumlah isu dan saya sudah meminta maaf karena ini bulan puasa," ujar Presiden.... dst... Sementara itu, terkait kenaikan harga daging sapi, Presiden mengaku dirinya sudah merasa tak sabar. "Terus terang, saya tidak sabar sama dengan tidak sabarnya rakyat. Mbulet," kata Presiden. (http://nasional.kompas.com/read/2013/07/13/1255474/Presiden.Semprot.Menteri.Terkait.Lapas.Tanjung.Gusta.dan.Daging.Sapi)

1373755117141755922
1373755117141755922

Pengakuan ketidak sabaran mengenai tingginya harga daging sapi adalah sangat menarik.... Kita tidak perlu menafsirkan semprotan Presiden SBY kepada para menteri tersebut adalah ketidak sabaran, keluhan, kebimbangan, atau apa.. Kita bahas cara menurunkan harga daging sapi itu saja.

Hanya mimpi kalau menurunkan harga daging menunggu rapat-rapat yang diadakan kementerian perdagangan dan kementerian pertanian. Benar kata bapak Presiden SBY tentu MBULET. Jangan jangan hasil rapatnya hanya ditindak lanjuti dengan rapat rapat lagi... sehingga membuat orang tidak sabar. Untuk menurunkan harga daging sapi perlu cara khusus, ... cara yang tidak biasa, yaitu:

1. Lelang jabatan.

Ganti pejabat yang terkait dengan harga daging sapi dengan Lelang jabatan yang terkait tingginya harga daging sapi. Dengan tantangan berapa cepat mereka bisa menurunkan harga daging sapi tanpa merugikan masyarakat, dan juga dengan konsep berupa sistem peternakan yang handal yang bisa mengakomodasi semua kepentingan masyarakat luas (Jokowi sudah melakukan lelang jabatan, jangan kalah).

2. Lelang harga daging sapi

Adakan lelang bagi siapa saja baik Perusahaan impotir daging (swasta) maupun BUMN yang bisa mendatangkan daging dalam waktu dekat dengan harga termurah dan bisa mendistribusikan ke pasar maupun ke masyarakat dalam waktu yang terbatas dengan memberi ijin dengan jumlah impor dan waktu tertentu. dengan ketentuan ijin tidak berlaku bila melampaui waktu yang ditentukan (ijin pemasukan daging sapi hanya dipakai sampai bulan ramadhan).

3. Lelang Jabatan dan lelang harga daging sapi sekaligus.

4. Apabila cara ke 3 tidak bisa dilakukan pakai cara ke 1 dan seterusnya.

Kalau mau dan sudah tidak sabar untuk menurunkan harga daging sapi sesungguhnya dengan konsep seperti tersebut di atas Presiden gampang untuk melakukannya. Jadi apa sih sulitnya menurunkan harga daging sapi..? Kendalanya hanya satu dan itu sudah kronis.. yaitu kebimbangan..

1373755334787458679
1373755334787458679

(Tulisan lain: www.kompasiana.com/gtrinadi dan blog:  www.karyadrh.blogspot.com )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun