[caption id="attachment_74233" align="alignleft" width="300" caption="galian parit sudah 4 hari membuat sengsara, kami tidak bisa mengeluarkan mobil"][/caption] Maksudnya baik, tetapi pelaksanaan dilapangan amburadul. Itulah yang terjadi di jalan Condet Raya, Jakarta Timur. Pembuatan parit yang dilakukan secara manual, memberikan pekerjaan kepada penganggur di Jakarta memang itu bagus. Tetapi lihatlah dampaknya jeleknya. Sepanjang jalan Condet, ada galian parit sedalam 1 meter, tanah galian diletakkan dipingggir jalan, baru diangkut 4 - 5 hari. Kerja manual yang tidak profesional. Sekarang derita itu ada didepan rumah saya. Depan rumah digali sejak Jumat tanggal 19 Nopember 2010, dengan janji bahwa beton parit akan datang Sabtu 20 Nopember. Tetapi sampai hari ini, Senin 22 Nopember 2010 beton parit belum datang, padahal parit sudah digali. Depan rumah menganga ada parit yang dalam. Selama 4 hari ini mobil tidak bisa masuk dan tidak bisa keluar. Sudah 4 hari tamu-tamu penting yang kerumah memarkir mobilnya dipinggir jalan. Pemborong mana yang mendapat pekerjaan ini? Kuli-kuli yang bekerja tidak tahu. Lalu ada anak muda yang suka mengechek dimalam hari, diam-diam dan sebentar, lalu pergi lagi. Benar-benar keterlaluan pemborong ini. Membuat sengsara kami dan seluruh RT 16 RW 04 Kampung Condet Balekambang, Jakarta Timur. Hai pemborong, hai staf suku dinas PU Jakarta Timur, jangan gitu dong kerjanya. kerja yang bener, jangan membuat sengsara rakyat. Pemborong mana itu, tegurlah si pemborong, segera selesaikan pekerjaan pembuatan parit di jalan Condet raya Jakarta Timur. [caption id="attachment_74234" align="alignleft" width="300" caption="Parit didepan rumah sudah 4 hari belum selesai. Kami seperti disandera."]