Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menumbuhkan Semangat Melatih Meditasi bagi Perumah Tangga

25 Januari 2023   05:55 Diperbarui: 25 Januari 2023   05:53 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menumbuh Semangat Melatih Meditasi Bagi Perumah Tangga (gambar: mindfull.org, diolah pribadi)

Mungkinkah, sebagai perumah tangga yang memimiliki banyak pekerjaan, kesibukan, dan tanggung jawab keluarga dapat memperoleh ketenangan dalam hidup ini? Apalagi ketika ia masih dipenuhi keinginan, mengejar pujian dari orang lain yang membuat setiap orang melupakan kedamaian dalam dirinya sendiri. Disadari atau tidak disadari kita hanya mencari kesenangan panca indera sesaat. setelah terpenuhi, muncul lagi keinginan yang baru. Untuk itu perlu ada cara untuk meletakkan semua kondisi yang terus menjadi masalah dalam diri yang tidak disadari tersebut.

Kehidupan perumah tangga yang sedang berlatih seperti orang yang sedang mendayung sampan sambil membawa beban yang berat. Oleh sebabnya, ia butuh semangat atau kekuatan ekstra untuk memperoleh kedamaian tanpa melepaskan beban yang dimiliki. Cara ini agak sulit bagi perumah tangga, membutuhkan semangat ekstra dua kali lipat bahkan tiga kali lipat untuk memulainya. Memang agak sulit tapi mudah jika telah terbiasa.

Cara yang sederhana adalah dengan latihan meditasi. Inti ajaran Buddha adalah meditasi. Tanpa latihan meditasi seseorang tidak akan mengerti dengan jelas fenomena kehidupan dengan bijaksana. Akan tetapi meditasi sepertinya kegiatan yang membosankan, kegiatan pasif, dan ritual yang hanya dilakukan oleh para rohaniawan saja. Hal tersebut adalah salah kaprah. Malah seharusnya umat Buddha sangat membutuhkan latihan meditasi agar mendapatkan ketenangan dalam menghadapi setiap masalah kehidupan yang muncul setiap saat. Meditasi juga dapat membantu diri kita untuk meningkatkan kualitas hidup. Bukan hanya sekadar hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga semata, tetapi juga memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan batinnya agar memiliki kebijaksanaan.

Nah, Bagaimana menumbuhkan semangat untuk latihan meditasi?

Walaupun seseorang telah mengetahui manfaat meditasi luar biasa tetap saja malas untuk melakukannya setiap hari secara konsisten. Selalu menunda dan beralasan, kadang sudah memiliki cetana atau niat, tetapi selalu punya banyak alasan untuk menunda. Inilah penyakit malas yang tidak ada obatnya, musuh dari semangat.  Perumah tangga harus memiliki komitmen yang kuat dalam diri, mencari waktu yang tepat untuk latihan, dan merenungkan manfaat dari latihan meditasi. Untuk itu butuh kekuatan semangat untuk memantik batin dan jasmani untuk mulai melangkah saat ini dan sekarang. 

Dalam proses latihan meditasi banyak sekali kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan. Untuk menumbuhkah semangat dalam diri dan merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang baik butuh dorongan dari dalam yang kuat. Sebagaimana semangat seorang atlet, walaupun hujan, panas, atau sibuk tetap menyempatkan waktu untuk latihan pada waktu yang telah ditentukan. Demikian juga hendaknya seseorang yang sedang melatih meditasi. Sang Buddha menjelaskan dalam usaha dan bersemangat yang terus ditumbuhkan dalam diri dalam mengembangkan diri yang terdapat dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan yaitu Samma Vayama (Usaha atau Daya Upaya Benar):

1. Usaha rajin agar keadaan jahat dan buruk tidak timbul di dalam diri seseorang

Usaha ini adalah untuk mencegah kebiasaan buruk dalam pikiran yang selama ini telah menjadi kebiasaan setiap hari. Contohnya keinginan jahat, mudah merespon kondisi yang diluar diri, prasangka buruk terhadap orang lain, dan sebagainya. Tentu harus ada usaha atau semangat untuk menghentikannya dengan menyadari bahwa hal-hal tersebut tidak bermanfaat. Kita tidak perlu melawan semua pikiran yang tidak bermanfaat tersebut muncul, tetapi cukup menyadarinya. Dan juga tidak mengikuti keadaan-keadaan jahat dan buruk yang muncul terus. Nah, keadaan pikiran yang senantiasa di awasi adalah; tidak akan mudah tersinggung, marah, ataupun terangsang oleh keadaan sekitar yang dapat menyebabkan timbulnya keadaan-keadaan jahat dan buruk. 

2. Usaha rajin untuk menghilangkan keadaan-keadaan jahat dan buruk yang telah timbul

Ketika berlatih meditasi dengan penuh semangat untuk melepaskan dan tidak mengulang kembali pikiran-pikiran tersebut muncul, terkadang kita selalu mengingat-ingat kembali perbuatan jahat yang pernah di lakukan selama ini. Hal tersebut bisa disiasati dengan merenungkan akibat yang akan diperoleh setelah seseorang melakukan kejahatan. Tersebab pada dasarnya menyakiti makhluk lain sama halnya menyakiti diri sendiri.

Untuk melenyapkan hal-hal buruk dalam pikiran, kita perlu mengisinya dengan nutrisi pikiran. Dengan  membiasakan pikiran yang baik dan bermanfaat maka kemajuan batin akan diperoleh. Membiasakan membaca buku atau artikel dhamma, mendengarkan ceramah dhamma, dan melakukan komunikasi dengan para guru yang mumpuni dalam latihan meditasi, serta bergaul dengan kalyamanamitta yang sedang berlatih sehingga terus tumbuh semangat untuk berlatih secara konsisten.

3. Usaha rajin untuk menimbulkan keadaan keadaan baik didalam diri seseorang

Setelah meminimalisir bahkan melenyapkan pikiran buruk yang sering muncul, usaha selanjutnya adalah dengan tekun memupuk kondisi-kondisi baik dalam pikiran dengan terus mengembangkan pikiran bajik, dan bermanfaat. Ketika seseorang telah terlatih dengan baik maka pikirannya akan berkembang. Ia akan lebih sabar, rendah hati, peduli dengan sesama, dan memiliki sifat welas asih. Hal tersebut sangat mendukung dalam latihan meditasi.  

4. Usaha rajin untuk menjaga keadaan  untuk menjaga keadaan baik yang telah timbul dan tidak membiarkan lenyap 

Mempertahankan semua usaha yang telah dilakukan dari awal itu tidak mudah. Semangat yang kuat untuk mengawasi pikiran setiap saat yang muncul tanpa melekat juga tidak mudah. Sangat penting menjaga pikiran kita untuk terus terjaga dengan kondisi-kondisi yang baik. Caranya dengan menyadari dan merenungkan semua kejahatan hanya akan menghancurkan diri sendiri. Pada tahap ini, pikiran telah terlatih dengan baik sehingga tidak lagi tercemar oleh kekotoran batin, dan kita mampu menyadari bahayanya. Pada saat latihan meditasi pikiran sudah tidak lagi merespon kondisi-kondisi buruk yang muncul, mengembangkan cinta kasih, kasih sayang, simpati, dan kesimbangan batin. Sekali kebiasaan baik terbentuk dan berkembang dengan latihan maka, manusia mendapati dirinya menjadi lebih bijaksana.

Dari uraian diatas, dapat kita renungkan bahwa untuk memiliki kekuatan semangat melatih diri dibutuhkan penyelidikan ke dalam diri. Mengawasi pikiran yang buruk yang muncul. Memacu semangat dengan merenungkan bahwa kehidupan ini sangat singkat. Kehidupan selalu berubah maka ada baiknya jika pikiran kita terus dilatih untuk berpacu dalam kebaikan dan latihan meditasi. Kehidupan ini sungguh berharga untuk disia-siakan, sedetik pun. Dengan melihat ke dalam diri, mengendalikan diri dengan baik maka kehidupan ini akan lebih bermakna. Dengan semangat untuk selalu menata diri, melenyapkan kebiasaan buruk, dan memunculkan kebiasaan baik. Proses latihan meditasi dengan penuh semangat yang terus menerus akan berkembang dan membuahkan kedamaian sesungguhnya. 

Semoga Semua Mahkluk berbahagia

**

Nabire, 25 Januari 2023
Penulis: Eko Susiono, Kompasianer Mettasik

Hidup Sederhana dengan Batin Berkualitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun