Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Nilai Hakiki Perkawanan

9 Januari 2023   05:55 Diperbarui: 9 Januari 2023   06:48 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalin hubungan baik dengan seseorang akan menjadi status kawan atau teman. Arti kata teman adalah orang yang bisa diajak menemani dalam segala hal untuk bisa saling memberi manfaat, pertolongan, dan saling mengarahkan ke tujuan yang baik, sehingga penjalinan hubungan satu sama yang lain semakin lama semakin akrab dan menjadi langgeng.

Akan tetapi jika ada salah satu pihak yang berniat tidak becus bahkan menimbulkan cara untuk mengakali dan mencari kesempatan untuk memperoleh suatu kepentingan tertentu untuk diri sendiri, maka status hubungan tersebut bukanlah disebut kawan, melainkan musuh yang tidak nampak.

Status Perkawanan ada beberapa kategori: 1) Tingkat yang biasa saja, 2) Tingkat sedang, dan 3) Tingkat khusus. Yang berstatus tingkat khusus akan ternilai jika hubungan dari kedua belah pihak sudah teruji dengan waktu yang cukup lama dan selalu menampakkan manfaat dan menyenangkan untuk dinikmati bersama. Tidak menimbulkan niat untuk melecehkan atau mengatur sesuatu secara berat sebelah.

Manusia akan teruji tingkat ketulusan, kesetiakawanan, kejujuran, dan kelayakan, jika di libatkan dengan hal yang berkaitan dengan nilai uang atau sesuatu yang bernilai dan kepentingan tertentu.

Secara umum untuk menguji persentasi kadar emas harus memakai batu yang berwarna hitam sebagai batu penguji emas. Namun, ada satu istilah bahwa Uang merupakan batu penguji emas bagi seorang manusia.

Ketika hubungan perkawanan belum tersentuh dengan nilai uang, maka sulit untuk diketahui sejauh mana karakter yang dimiliki seseorang dan tidak dapat diketahui apa yang terbentuk dalam benak hati pada dirinya.

Hal tersebut bukan hanya berlaku untuk orang lain atau hanya secara umum, tetapi dalam status keluarga sendiri yang dekat bahkan saudara kandung pun terkadang tidak luput dengan penilaian tentang loyalitas dan kelayakan seseorang untuk bisa hidup bersama secara murni dan hakiki.

Untuk direnungkan dan menambah kewaspadaan diri demi meningkatkan akhlak dan bermoralitas.

**

Makassar 09 Januari 2023
Penulis: Lukman Holy untuk Kompasianer Mettasik

Ketua Vihara Cakrawala Dharma Makassar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun