Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Efektif Menyingkirkan Perintang Berbuat Baik

20 November 2022   05:35 Diperbarui: 20 November 2022   05:49 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Efektif Menyingkirkan Perintang Berbuat Baik (gambar: bl-sw.com, diolah pribadi)

Apakah penyampaian saya bisa membuat peserta yang hadir memahami. Bagaimana kalau nanti ada pertanyaan yang sukar dan berat, atau bahkan saya tidak tahu jawabannya. Dan masih banyak hal lain yang dapat menimbulkan ketakutan bagi saya untuk berbicara di depan umum.

Pasti ada orang-orang yang memiliki ketakutan yang serupa dengan diri saya. Takut berbicara di depan umum meskipun memiliki materi yang bermanfaat bagi orang banyak. 

Ketakutan ini lalu membuat kita tidak berani untuk berbicara di depan umum guna menyampaikan hal-hal yang baik. Ketakutan akan berbicara di depan umum ini menjadi perintang kita untuk berbuat baik. 

Padahal secara pengetahuan dan pengalaman, sangat mungkin kita memenuhi persyaratan untuk berbicara di depan umum guna menyampaikan kebaikan kepada orang banyak.

Berbicara di depan umum untuk menyampaikan ajaran Buddha (Dhamma) merupakan jenis dana yang sangat tinggi tingkatannya. Bahkan dikatakan bahwa berdana Dhamma merupakan jenis dana yang tertinggi dibandingkan dengan jenis-jenis dana lainnya. Ceramah atau khotbah Dhamma yang dipersiapkan dan disampaikan dengan baik dan tepat, yang mampu memotivasi dan menginspirasi yang hadir untuk mempraktikkannya, bisa menjadi perbuatan (karma) baik yang besar.

**

Demikianlah dua contoh ketakutan - yang biasanya hadir dengan diiringi oleh "teman-temannya", yakni kecemasan, kekuatiran, dan kegelisahan - yang pernah menghinggapi diri saya di waktu yang lampau. 

Sangat mungkin ada orang-orang yang juga memiliki ketakutan, kecemasan, kekuatiran, dan kegelisahan yang mirip atau bahkan sama dengan saya. Hal-hal tersebut menjadi masalah yang merintangi diri kita untuk berbuat baik lebih banyak.

Masalah yang timbul karena ketakutan, kecemasan, kekuatiran, dan kegelisahan seharusnya dihadapi dan diatasi guna membangun kualitas diri kita yang terus meningkat di sepanjang kehidupan. Yang terpenting adalah jangan sampai kita mengatasi masalah dengan menimbulkan masalah yang baru.

Kita memahami bahwa di dunia ini, tidak ada satu orang manusia yang bisa terbebas dari masalah. Beraneka ragam masalah silih berganti dating menerpa setiap manusia sepanjang perjalanan kehidupannya. 

Ada orang-orang yang menghindari atau menunda dalam menghadapi dan mengatasi masalahnya. Sayangnya, sebagian (besar) masalah tidak akan pupus dengan berjalannya waktu. Yang ada malah masalah tersebut semakin membesar dan dampaknya menghanguskan, alias menimbulkan dampak buruk besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun