Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Efektif Menyingkirkan Perintang Berbuat Baik

20 November 2022   05:35 Diperbarui: 20 November 2022   05:49 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puluhan tahun yang lampau, bagi saya berdonor darah sangat menakutkan. Tentu saja secara pengetahuan dan pemahaman, saya sangat setuju bahwa berdonor darah sangatlah bagus karena manfaatnya begitu banyak ke diri sendiri maupun ke orang lain yang membutuhkan.

Namun, membayangkan jarum donor darah disuntikkan ke tangan saya dan menetap selama beberapa menit, terasa menakutkan dan menggetarkan hati. Jangan kata jarum suntik untuk donor darah, jarum suntik untuk dokter yang biasa pun, yang kabarnya lebih kecil, dapat membuat saya ketar ketir ketakutan. 

Saya lebih memilih obat yang paling pahit untuk diminum dibanding harus disuntik, meski diiming-imingi bahwa dengan disuntik akan lebih cepat sembuh.

Pasti ada orang-orang yang memiliki masalah serupa dengan saya. Takut dengan jarum suntik. Ketakutan ini lalu menyebabkan ketidakberanian untuk berbuat baik berdonor darah. 

Ketakutan akan jarum suntik yang digunakan dalam donor darah, telah menjadi perintang kita dalam berbuat baik. Padahal secara kondisi fisik dan kesehatan, sangat mungkin kita memenuhi persyaratan-persyaratan untuk menjadi pendonor darah.

Berdonor (atau: berdana) darah cocok dengan persyaratan dana (pemberian) yang berkualitas tinggi. Darah sangat berharga bagi seorang manusia. Dengan berdonor darah, pendonor telah memberikan sesuatu yang sangat berharga dari dirinya. 

Darah yang didonorkan, jika kualitasnya memenuhi syarat, akan sangat berguna bagi penerimanya. Bisa jadi darah tersebut dapat menyelamatkan nyawa penerimanya.

Bahkan ada yang mengklaim bahwa satu kali berdonor darah, tiga nyawa bisa terselamatkan. Meski kita tidak tahu hitung-hitungannya seperti apa, yang pasti ini menunjukkan betapa berharganya darah yang didonorkan. Donor darah berkaitan dengan penyelamatan nyawa manusia.

**

Puluhan tahun yang lampau, menyampaikan pembicaraan di depan umum (orang banyak) memunculkan ketakutan besar bagi saya. Bisakah nanti lancar dalam menyampaikan hal-hal yang sudah dipersiapkan, bahkan telah dilatih sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun