Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Profit, Product, People, dan Process dalam Organisasi Buddhis

23 September 2022   05:34 Diperbarui: 23 September 2022   16:20 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Profit, Product, People, Process, bagi Organisasi Buddhis (gambar: sputniknews.com, diolah pribadi)

Etos kerja adalah sejumlah nilai yang menjawab pertanyaan bagaimana People kita akan melayani umat. Di MBI, etos ini disebut Catur Dharmadasa yang terdiri dari Tulus, Cerdas, Gotong Royong, dan Bertanggung Jawab. Khusus untuk para pandita MBI, ada dua tambahan yaitu Kompeten dan Rendah Hati. Budaya organisasi yang berorientasi pelayanan berdasarkan etos kerja Catur/Sad Dharmadasa membiasakan People di organisasi berupaya untuk menjadi yang terbaik dengan motif yang mulia. 

P terakhir adalah process. Secara sederhana, process adalah langkah-langkah untuk menghasilkan product dengan dukungan sumber daya yang memadai sehingga people tahu dengan jelas dan yakin aktivitas-aktivitas untuk dilakukan. Ada berbagai model sebagai tools yang membantu penerapan process. Ada model Plan, Do, Check, Act (PDCA). Selain itu, ada model DMAIC yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, and Control. Pelajari berbagai model yang ada. Pilih kemudian terapkan yang paling cocok di organisasi. Mereka membantu People melangkah mencapai hasil yang optimal.

Mengembangkan dan melestarikan Buddha Dharma membutuhkan penerapan strategi yang tepat. Model 4P (Profit, Product, People, Process) adalah salah satu pendekatan agar organisasi Buddhis mampu menjalankan misinya. Masing-masing dimensi dalam model 4P berkontribusi bagi keberhasilan tersebut.

**

Jakarta, 23 September 2022
Penulis: Hendra Lim, Kompasianer Mettasik

Dosen | Trainer | Penyunting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun