Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Derma Dharma itu Mudah, Jangan Lupa Kebijaksanaan

2 September 2022   05:57 Diperbarui: 2 September 2022   06:00 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Derma Dharma itu Mudah, Tapi Jangan Lupa Kebijaksanaan (gambar: grunge.com, diolah pribadi)

Menggugah pembaca untuk rutin membaca, rutin menulis, dan rutin bermeditasi untuk mengembangkan kecakapan derma Dharma.

Derma Dharma itu mudah-mudah gampang. Menjelaskan ajaran Buddha yang sederhana, umum, dan mudah dipahami; itu sudah dapat dikategorikan berderma Dharma.

Pengetahuan Dharma yang dalam, luas, dan rumit tidak dibutuhkan bila ditanya mengapa banyak Buddhis yang vegetarian, menjelaskan bahwa mereka menjalankan ajaran Buddha tentang tidak mendukung terjadinya pembunuhan (Dhammika Sutta/Sn 2.14)[i] sudah termasuk mengajarkan Dharma. 

Menguraikan alasan Buddhis mengusir nyamuk yang hinggap di tangan alih-alih langsung ditepok, menjawab pertanyaan mengapa Buddhis tidak memancing, dan berbagai pertanyaan lain adalah pemberian Dharma.

Memahami Lima Sila dalam agama Buddha saja sudah cukup sebagai modal melakukan pemberian Dharma. Bila tertarik untuk menjadi penceramah di wihara, modal tersebut tentu harus ditambah. Bukankah pengetahuan yang mumpuni dibutuhkan untuk melakukan pemberian tertinggi (Balasutta/A.N 9.5)

Ki Cunda pernah berpesan. "Nara sumber jangan sampai kekurangan sumber". Beliau dulu adalah salah satu nara sumber khusus di minggu ke-4 program Buddha Subhasita di radio Cakrawala.

Topik pada minggu tersebut menantang. Tanya jawab bebas. Ini bukan perkara mudah. Segala macam pertanyaan diajukan. Topiknya tak tentu. Tanpa pengetahuan yang banyak dan pengalaman yang luas, menjawab pertanyaan yang tak terduga adalah sebuah tantangan.

Kekeringan sumber saja tidak boleh, apalagi sampai kehabisan. Rutin belajar membantu Anda untuk menggali sumber agar tersedia saat dibutuhkan.

Buddha Dharma tersedia di mana-mana. Tripitaka dan buku Dharma - versi cetak dan elektronik, video dan audio khotbah mudah didapatkan. Pintu kebijaksanaan hanya berjarak satu langkah.

Kita yang harus mendekat. Pelan saja, tapi pasti. Sediakan waktu untuk belajar lima menit sehari. Sebentar, tetapi rutin itu dampaknya dahsyat. Lima menit sehari sama dengan 150 menit satu bulan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun