Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Elaborasi Wilayah Kekuasaan Orang Baik

1 September 2022   04:54 Diperbarui: 1 September 2022   05:06 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elaborasi Wilayah Kekuasaan Orang Baik (gambar: ibelieve.com, diolah pribadi)

Perkara yang bersebab oleh wilayah kekuasaan bukanlah hal yang baru di dunia ini. Tidak hanya antarmanusia, para hewan pun akan melakukan pelbagai cara untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya. Sebagai contoh, seekor anjing pada umumnya akan menandai wilayah kekuasaannya dengan air seni. Mereka pun tidak sungkan untuk berkelahi demi bisa mempertahankan wilayah kekuasaannya.

Akan tetapi, ada sepasang hal yang disebut sebagai wilayah kekuasaan orang baik. Wilayah kekuasaan yang tidak akan bisa direbut oleh pihak yang lainnya, tetapi justru ketika dibagi akan semakin luas dan banyak memberi manfaat. 

Apakah yang dimaksud dengan wilayah kekuasaan orang baik ini?

Pertama-tama, kita perlu mengetahui yang dimaksud dengan orang baik di sini. Orang baik adalah seseorang yang telah redam atau telah bebas dari segala perihal yang mengotori secara batiniah. Bebas dari segala tindakan yang didasari oleh keserakahan, kebencian, atau kesalahan dalam memahami.

Tindakan di sini mencakup melalui fisik, ucapan, bahkan pikiran. Bahkan, orang baik akan selalu secara aktif mengembangkan tindakan yang bersumber dari ketidakserakahan, ketidakbencian, serta kebenaran dalam memahami. Sementara, wilayah kekuasaan dalam konteks ini juga bisa dipahami sebagai fondasi yang menjadi landasan seseorang menjadi orang selalu mengembangkan sisi baik dalam hidupnya.

Perihal pertama yang menjadi wilayah kekuasaan orang baik adalah sikap mengetahui segala hal baik yang telah dilakukan oleh pihak yang lainnya. Kalau ditanya siapa saja yang pernah memberikan manfaat kepada kita, sesungguhnya tidak ada satu pun pihak yang tidak pernah memberikan manfaat.

Dalam arti lain, semua orang, bahkan semua hal di dunia ini memiliki andil terhadap keberlangsungan kita. Tanpa kecuali. Sehingga, ketika kita untuk mengerti manfaat yang telah diberikan oleh pihak yang lainnya saja tidak bisa, tidak ada alasan bagi kita untuk melakukan hal baik.

Apakah buktinya semua hal yang ada di dunia ini memberikan hal baik untuk kita? Sebagai contoh, untuk sesuap nasi yang kita makan pagi hari saja tidak bisa dihitung berapa pihak yang turut andil. Mulai dari petani padi, istrinya yang mengantarkan makanan ke sawah, anaknya yang memijat saat malam hari, pengendara mobil yang mengantar hasil panen, pekerja di pabrik beras, pemilik perusahaan pabrik beras, petugas di swalayan, dan masih banyak lagi.

Namun, sekadar mengetahui saja tidak cukup. Kita juga perlu mengenyam, yakni mengerti bagaimana cara yang tepat untuk membalas hal baik yang kita dapat tersebut, yang tidak lain adalah dengan berlaku baik sepenuhnya.

Berlaku baik sepenuhnya berarti juga mengembangkan perihal-perihal bajik dan cekatan, seperti pemberian, penjagaan tata susila, serta pengembangan nilai-nilai luhur dalam batin sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun