Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbuat Kebajikan Laksana Hidup Bagai Pelita

9 Agustus 2022   06:03 Diperbarui: 9 Agustus 2022   06:31 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuat Kebajikan Laksana Hidup Bagai Pelita (gambar: unsplash.com, diolah pribadi)

Pelita akan terus menyala, dengan sumbu dan minyak. Lilin pun akan menyala terus, selama sumbu dan lilinnya ada. Kita melihat semua ini sebagai fenomena biasa. Tapi sesungguhnya, kita bisa belajar dari pelita atau lilin ini.

Tidak ada pelita yang bisa menyala terus-menerus. Tidak ada lilin yang juga bisa menyala terus-menerus. Mereka akan padam saat tertiup angin.

Bagaimana kalau tidak ada angin? Mereka pun akan padam pada waktunya. Kalau bukan disebabkan oleh minyak atau lilinnya habis, mungkin karena sumbunya yang habis, atau kedua-duanya habis. Pasti satu waktu, mereka akan padam sendiri.

Begitulah kehidupan manusia. Kita bisa mati kapan saja. Kalau tidak karena penyakit, mungkin karena kecelakaan, atau sebab-sebab lain.

Andaikata kita banyak berolah raga, selalu mengkonsumsi makanan sehat, tubuh kita akan sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Tapi, ini pun tidak bisa membuat kita terelakkan dari kematian. Saat usia tua, tubuh pasti mengalami kelapukan, dan akan 'padam'.

Lilin atau pelita yang menyala, memang pasti akan padam. Sebelum padam, lilin atau pelita itu telah memberikan penerangan kepada lingkungannya. Pelita telah memudahkan manusia di kala gelap. Mereka memberikan manfaat yang sangat besar semasa hidupnya, sebelum padam.

Kehidupan manusia pun hendaknya seperti pelita. Sebelum kematian datang, isilah kehidupan ini dengan hal-hal bermanfaat bagi lingkungan dan keluarga. Isilah hidup ini dengan kebajikan-kebajikan yang bermanfaat bagi lingkungan kita, sebelum hidup kita 'padam'.

Banyak cara untuk memberikan 'terang'. Tidak sulit. Dengan menebar senyum atau menyapa dengan gembira saat bertemu keluarga di pagi hari, atau saat bertemu teman di kantor, kita sudah bisa memberikan 'terang'.

Saat melihat orang kesusahan dan perlu bantuan, kita membantu, itu juga memberi 'terang'. Kita berlatih meditasi, melaksanakan sila, itu juga memberikan 'terang'; memberi 'terang' pada diri sendiri, dan juga kepada lingkungan.

Ada banyak orang di dunia ini yang telah memberikan terang, yang sangat terang, dan "cahaya"-nya bertahan lama. Mereka antara lain: Mahatma Gandhi, Master Cheng Yen, Madam Theresa, Gus Dur, dan lain-lain. Teladan kebajikan yang mereka perbuat itu sangat luar biasa, bahkan menginspirasi banyak orang di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun