Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Perenungan tentang Sebuah Perubahan

7 Agustus 2022   19:35 Diperbarui: 7 Agustus 2022   19:38 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perenungan Tentang Sebuah Perubahan (gambar: forbes.com, diolah pribadi)

Setiap manusia yang terlahir di kehidupan ini memiliki perbedaan-perbedaan. Baik secara genetik, pria dan wanita, maupun sifat atau karakter dalam diri masing-masing. Ada yang memiliki sifat buruk, seperti pemarah, iri hati, benci dan dendam. Ada juga yang memiliki sifat baik, penyabar, ramah, sopan dan suka menolong.

Seiring berjalannya waktu, perubahan pun terjadi. Secara terus menerus terhadap setiap manusia, termasuk alam semesta. Pagi berganti siang, siang menjadi malam, lalu malam pun pergi menyongsong fajar, begitu seterusnya.

Begitu pun dengan sifat atau karakter dalam diri seseorang yang bisa berubah. Seseorang dengan perilaku buruk bisa menjadi baik. Begitu juga sebaliknya, seseorang dengan perilaku baik bisa berubah menjadi buruk, semua bergantung dalam diri masing-masing.

Pada kenyataannya hukum perubahan ini berlaku untuk semua jenis manusia tanpa memandang status sosial atau apapun. Bahkan semua jenis makhluk pasti mengalami perubahan.

Semua manusia pada umumnya ingin usia muda sepanjang hidup dan menolak usia tua, inginnya sehat terus dan menolak sakit, inginnya hidup terus dan menolak mati.

Keinginan yang tidak sesuai dengan kenyataan inilah yang menciptakan penderitaan dalam diri seseorang. Kemampuan seseorang untuk mengubah keinginan agar sesuai dengan kenyataan akan menciptakan kedamaian dan kebahagiaan di dalam dirinya.

Kemampuan mengubah keinginan agar sesuai dengan kenyataan ini dapat dicapai melalui perilaku bajik dan disokong oleh praktik meditasi. Praktik meditasi yang benar bertujuan untuk mengurangi Tiga Akar Kejahatan, yakni Keserakahan, Kebencian dan Kebodohan Batin.

Dengan praktik meditasi akan muncul pemahaman benar yang disertai kebijaksanaan. Seseorang akan terkondisi hidup dengan kesadaran pada saat ini. Lalu secara bertahap akan memahami dengan sempurna tentang perubahan.

Mengutip kalimat perenungan dalam Parrita Abhinhapaccavekkhana Patha :

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun