Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kebajikan Tidak Pernah Membenci Perubahan

1 Agustus 2022   18:25 Diperbarui: 1 Agustus 2022   18:51 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebajikan Tidak Pernah Membenci Perubahan (gambar: scmp.com, diolah pribadi)

Keesokan paginya, dengan penuh harap kurapikan isi surat yang telah didiktekan. Aku dibantu oleh kakaknya boss-ku. Beliau berjanji akan memberikan sumbangan sebesar lima ratus ribu rupiah kepada kaum dhuafa jika proses tersebut berhasil.

Dan bagaikan orang buta yang mencari jalan sedirian selama tiga bulan, tiba-tiba saja ada orang baik yang menuntunku. Dan tralala... tidak sampai satu minggu uang itu sudah masuk ke rekening perusahaan tanpa kurang sepeser pun juga.

Diriku lalu berefleksi, beberapa waktu yang lalu aku membantu mengarahkan seorang pengemis tunanetra menyeberangi jalan. Dan kini aku dibantu, diarahkan oleh petugas bank yang baik hati. Keduanya punya kesamaan, sampai saat ini masih menjadi misteri dalam hidupku.

Mungkin benar jika si pengemis adalah dewa yang sedang menyamar untuk mengujiku diriku. Untungnya aku berkesempatan melakukannya. Menabur perbuatan baik pada saat yang tepat. Dan tentunya juga menuai karma baik pada saat yang sama.

Peristiwa tersebut kemudian membawa perubahan-perubahan yang pasti dalam hidupku. Aku semakin berjodoh dan menyelami Buddha Dhamma dengan sesungguh hati.

Itulah sekelumit pengalamanku tentang keajaiban dari perbuatan bajik yang kutanam selama ini. Menurutku kebajikan tak kenal waktu dan tempat, kesempatanannya ada dimana saja.

Buah kebajikkan tak pernah mengingkari hasil, maka jadikanlah Kebajikan itu Harga Mati dalam menjalani hidup yang penuh dinamika dan selalu berubah. Jangan lupa juga mengibaratkan perbuatan bajik laksana gulungan bola salju. Semuanya pasti akan kembali kepada kita sendiri.

Semoga semua mahluk hidup berbahagia.

**

Jakarta, 1 Agustus 2022
Penulis: Sumana Devi, Kompasianer Mettasik

"Hidup Cuma Sekali, Harus Dinikmati. Sakit Diobati, Mati Dikremasi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun