Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Seni Berderma ala Permainan Bulu Tangkis

24 Juni 2022   06:42 Diperbarui: 24 Juni 2022   06:47 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni Berderma ala Permainan Bulu Tangkis (gambar: olympics.com, diolah pribadi)

Dalam memberi derma jangan lakukan dengan cara kasar atau tidak baik seperti, memberi tanpa rasa hormat, memberikan tanpa pertimbangan, tidak menyerahkan dengan tangan sendiri, memberikan apa yang seharusnya dibuang, atau memberi tanpa adanya pengertian benar terhadap perbuatan itu sendiri.

Ibaratnya dalam permainan, telah terjadi pelanggaran. Macam pelanggaran bisa terjadi, seperti kok yang tersangkut pada net. Bisa juga ketika memukul kok raket menyinggung net. Atau saat pukulan dilakukan, raket melampaui net dan masuk ke area lawan tanding.

Smash merupakan salah satu pukulan keras meluncur tajam ke area lawan. Pukulan ini sering membuat lawan kesulitan mengembalikan kok. Daniel Marthin merupakan salah satu pebulu tangkis yang mempunyai rekor smash tercepat di dunia.

Seperti smash, agar hasil berderma mempunyai kekuatan penuh, pemberi derma harus menjaga pikirannya pada tiga momen waktu. Yaitu sebelum memberi, saat memberi, dan setelah memberi. Pemberi dana harus menjaga kualitas pikirannya terbebas dari keserakahan, penyesalan dan selalu bersuka cita.

Untuk menjadi jawara dalam bulu tangkis diperlukan latihan fisik dan mental. Latihan setiap hari. Sering membiasakan bertarung sparing agar bisa mengetahui kemampuan diri serta belajar dari lawan main.

Dalam berderma juga ada tiga tingkatan pemberi derma. Ketiga level itu adalah manusia yang bagaikan musim kering, manusia yang bagaikan hujan di tempat tertentu, dan ia yang seperti hujan lebat terus menerus.

Manusia yang seperti musim kering atau kemarau adalah orang yang sama sekali tidak berderma. Sedangkan manusia yang seperti hujan area tertentu adalah orang yang memberi pada orang tertentu saja, seperti kelompoknya sendiri. Manusia yang bagaikan hujan turunnya merata adalah orang yang berderma pada semua yang memerlukan tanpa kecuali.

Semoga bermanfaat.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Semoga Seluruh Mahluk Hidup Berbahagia

**

Referensi: satu, dua, tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun