Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Apa Aku Lahir, Jika Hanya untuk Dijemput Mati

4 Juni 2022   17:50 Diperbarui: 4 Juni 2022   17:52 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untuk Apa Aku Lahir, Jika Hanya untuk Dijemput Mati (gambar: tonyevans.org, diolah pribadi)

Ketika aku lahir di dunia
Katanya aku membawa kebahagiaan
Karena aku membuat mama yang terbaring menangis bahagia
Juga tawa sumringah papa dan keluarga besar di kamar depan

Ketika aku bertambah usia
Katanya aku membawa kebahagiaan dan kejengkelan
Karena tingkah polah balita yang jenaka
Tapi juga kenakalan yang menyeruak dalam keseharian

Ketika aku beranjak remaja
Kuingat betapa aku membawa banyak masalah
Mulai dari berkelahi dengan teman di saat senja
Hingga kekesalan dan kemarahan orang tua karena selalu berulah

Ketika umur dan pikiranku bertambah dewasa
Kusadar bahwa aku tak bisa merubah waktu yang berlalu
Tersentak hati dan pikiran ini saat mendengar Dhamma
Bahwa ada kelahiran pasti juga ada kematian yang menunggu

Jadi.....
Untuk apa aku lahir?
Apakah aku lahir hanya untuk mati?
Ataukah aku lahir untuk menjadi orang yang terbaik hingga saat terakhir?

Bodhisatva Sidharta lahir di bumi ini
Beliau mengatakan ini kelahirannya yang terakhir
Pencapaian Penerangan Sempurna menjadi inti
Perwujudan kasih sayangnya kepada semua mahluk yang terlahir

Ternyata......
Aku lahir untuk menjadi manusia yang berpikiran luhur
Karena manusia berasal dari kata mano (pikiran) dan ussa (luhur)
Aku tak mau hidup ini menjadi sia-sia dan terbuang percuma

Aku bertekad (aditthana) untuk mengisi kelahiran saat ini dengan kebaikan
Untuk diriku sendiri maupun mahluk lain di seluruh semesta alam ini
Sampai nanti diriku dijemput sang Raja Kematian
Mudah-mudahan kebahagiaan selalu menyertai di setiap alam
hingga tercapai kebahagiaan abadi

**           

Tangerang, 4 Juni 2022
Penulis: Sima Budy untuk Grup Penulis Mettasik                                                                                 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun