Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Terlahir Jahanam dari Seekor Induk Jalanan

23 Mei 2022   20:43 Diperbarui: 23 Mei 2022   20:53 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku Terlahir Jahanam dari Seekor Induk Jalanan (gambar: bbc.com, diolah pribadi)

Aku terlahir dari seekor induk kucing jalanan
Buah birahi tak terkendali
Matang bersatu dengan karma buruk
Tangan-tangan manusia ikut menambah pahitnya buah karmaku

Aku dipisahkan dengan indukku sesaat setelah kudilahirkan
Aku masih butuh susu indukku
Aku masih ingin bergelung dalam pelukan indukku
Aku tidak siap untuk menjalani hidup sendiri
Aku berteriak meronta melawan dinginnya malam

Aku menangis, merangkak tanpa ada tujuan
sambil terus berteriak minta tolong
Untunglah ada malaikat penolong
Sayangnya beliau tak mengerti cara merawatku
Beliau tidak dapat mengerti betapa aku perlu pelukkan hangat selain susu sebagai penyambung hidupku
Berapa lamakah aku bisa bertahan dengan kondisi ini???

Ibu dimanakah kau?
Aku butuh belai kasihmu
Aku ingin menyusu dalam dekapanmu yang hangat

Ibu ... Aku tak tahan lagi ...
Ibu tolonglah aku yang sedang meregang nyawa
Ibu ... Aku tak sanggup lagi... Aku pergi ibu...

**

Jakarta, 23 Mei 2022
Penulis: Sumana Devi untuk Grup Penulis Mettasik

dokpri, mettasik, sumana devi
dokpri, mettasik, sumana devi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun