Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jika Ada Penunjuk Jalan Gratis, Mengapa Harus Membayar?

19 Mei 2022   09:57 Diperbarui: 19 Mei 2022   10:02 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jika Ada Penunjuk Jalan Gratis, Mengapa Harus Membayar? (gambar: soyacincau.com, diolah pribadi)

Sudah lumrah dalam kehidupan sehari-hari memerlukan arah atau panduan. Tujuannya sudah jelas agar tidak sesat jalan. Demi mencapai tujuan jangka pendek hingga jangka panjang. Apakah hal ini menjadi perhatian bagi semua orang? 

Pada umumnya semua orang memiliki tujuan hidup. Dapat disimpulkan semua orang memerlukan panduan arah dalam mencapai tujuan hidup. Mengapa sih arah atau panduan itu diperlukan? 

Mari melihat yang paling sederhana, yakni saat kita memerlukan arah jalan yang masih asing.

Dua puluh tahun silam, pergi menuju lokasi yang belum diketahui bukan perkara mudah. Kebanyakan akan menggunakan peta dari kertas atau bertanya di sepanjang jalan. Namun semua berubah signifikan sejak kehadiran digital map salah satunya Google Maps yang muncul pada 8 Februari 2005 dan 2007 untuk versi smartphone. 

Perubahan ekstrim dalam mencari lokasi, mengatur perjalanan dan hal lain. Layanan mainstream (sudah lumrah) dan tercata lebih dari 1 miliar orang pengguna setiap bulannya berdasarkan data tahun 2020.

Layanan peta digital semakin hari semakin tampil ke muka. Pengembang Google Earth mengeluarkan fitur tambahan yaitu Street View yang kontroversial tapi populer. Layanan ini telah membawa dampak signifikan ke seluruh dunia. Meskipun memberikan layanan gratis, namun tingkat keakuratan titik lokasi tidak perlu diragukan. 

Sangat memudahkan pengguna untuk menemukan lokasi, bukan hanya lokasi yang dituju, tapi juga situasi jalan. Semua fasilitas penunjuk arah akan sangat membantu, jika kita memerlukannya.

Sama seperti ajaran agama yang juga menjadi pedoman hidup dan penunjuk jalan bagi para pemeluknya. Tanpa pedoman, hidup menjadi tidak terarah. Tujuan yang ingin dicapai menjadi tidak jelas. 

Sang Buddha dalam syair Dhammapada 276, menuntun kita agar kita sendiri yang harus berupaya, Sang Tathagata hanya sebagai penunjuk jalan". 

Para Buddha memberikan arah dan menunjukkan jalan, diri sendiri yang harus memilih. Apakah akan mengikuti jalan tersebut atau tidak? Tujuannya adalah untuk memperoleh keselamatan, karena berada pada jalan yang benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun