Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Waisak: Tepat di Bulan Purnama Waisaka

16 Mei 2022   09:32 Diperbarui: 16 Mei 2022   09:39 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Waisak: Tepat di Bulan Purnama Waisaka (gambar: firstpost.com, diolah pribadi)

Kabar baik terdengar dari alam surgawi dan alam manusia tentang Ratu Mahamaya
Kelahiran Bodhisatta telah dinanti semua insan
Ia akan menjadi Buddha yang tercerahkan sempurna
Ia yang akan menerangi seluruh alam kelahiran

Tepat di bulan purnama waisaka,

Bodhisatta terlahir di taman Lumbini dengan penuh kesadaran
Bersih dari noda-noda tanpa bercak, bersinar menerangi kehidupan
Dewa dewi bersenang ria menyambut dengan bunga surgawi bertebaran
Ia berjalan tujuh langkah dan mengucapkan pernyataan kebenaran

Tepat di bulan purnama waisaka,

Bodhisatta mencapai pencerahan sempurna
Mulia dan luhur tak tertandingi oleh siapapun jua
Berkat kegigihan dan pantang mundur tanpa lelah
Ia adalah Samma Sambuddha, Tathagata guru junjungan para dewa dan manusia

Terbukalah pintu tanpa-kematian
Dari DhammaNya yang menuntun pada pembebasan
Siapapun yang menjalankan DhammaNya, Nibbana terlihat dan terasa
Empat Kesunyataan Mulia menjadi ajaran menghancurkan Mara beserta tentaranya

Tepat di bulan purnama waisaka,

Guru Agung telah mencapai Nibbana-Akhir
Semua berkumpul di Kusinara memberi penghormatan terakhir
Dhamma mulia tetap berlaku meskipun Sang Guru parinibbana
Siapun yang menjalankan Dhamma sesungguhnya dia melihat Buddha.

Keyakinanku semakin menguat bak akar pohon beringin
Pohon yang kokoh tak tertandingi, kuat tak tergoyahkan oleh terpaan angin
Mari berjuang tanpa lelah dengan menjalankan Dhamma sang Bhagava,
Yang menuntun pada pengetahuan dan pembebasan dari Samsara.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun