Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengoptimalkan Resolusi 2022 dengan Mental Gajah Perang

30 Desember 2021   05:43 Diperbarui: 30 Desember 2021   10:29 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengoptimalkan Resolusi 2022 dengan Mental Gajah Perang (Foto: wired.co.uk, desain oleh penulis)

Buatlah resolusi yang dapat diukur. Tujuan yang ambigu, misalnya, menjadi lebih sehat, meningkatkan keuangan, akan membuat resolusi menjadi buruk. Menjadi lebih sehat atau meningkatkan keuangan adalah tujuan menyeluruh yang bagus, tetapi dibutuhkan langkah-langkah yang dapat dicapai dan terukur agar membantu kita mencapainya.

Ketiga hal ini kelihatan sepele dan terkesan begitu-begitu saja. Untuk itu, maka kita membutuhkan "bahan bakar" yang lebih besar untuk menjadikannya kenyataan.

Bahan bakar ini adalah semangat. Sesuatu hal yang sudah sangat jarang ditemukan di msa sekarang. Berbagai konflik batin maupun kondisi terkini, sudah cukup bikin diri terombang-ambing.

Masa kejayaan tidaklah seperti dulu lagi. Perubahan itu ada, harus disadari. Namun, harus diingat bahwa potensi untuk bangkit kembali tidak serta merta lenyap dari diri kita.

Untuk mengembalikannya, diperlukanlah sebuah usaha kecil yang bisa mengarah diri untuk mencapai hasil yang maksimal. Seperti pada kisah berikut ini;

Mental Gajah Perang

Mental yang kuat dan berpikir positif diperlukan untuk menghadapi kondisi yang tidak pasti. Ada kisah Jataka yang menarik dan inspriratif mengenai seekor gajah perang yang bernama Paveyakka (Cambridge University Press, Samaggi phala).

Raja Pasenadi, dari Kosala, India, mempunyai gajah kesayangan bernama Paveyyaka. Raja selalu membawanya saat berperang. Sangat kuat, sangat patuh dan sangat terampil.

Semua musuh bergetar saat berhadapan dengan Paveyyaka. Seiring perubahan waktu, Paveyyaka menjadi tua dan lemah. Paveyyaka tidak lagi diikut sertakan dalam kegiatan sang raja. Karena jasanya, Paveyyaka di tempatkan di taman yang luas dan asri.

Suatu hari, seperti biasanya Paveyakka tua pergi ke suatu kolam. Gajah tua tersebut terjebak dalam lumpur serta tidak dapat mencapai tepi kolam. Mendengar kondisi tersebut, segera raja Pasenadi mengirim seorang pelatih gajah untuk menolong gajah itu keluar dari lumpur.

Pelatih gajah itu pergi ke tempat gajah yang sudah putus asa. Sang pelatih kemudian memanggil pemusik untuk membuat irama musik perang.

Segera setelah genderang perang mulai dibunyikan, terjadi perubahan pada gerak tubuh, perilaku dan keteguhan gajah tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun