Mohon tunggu...
grover rondonuwu
grover rondonuwu Mohon Tunggu... Buruh - Aku suka menelusuri hal-hal yang tersembunyi

pria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berdialog dengan Hewan-hewan itu, Mungkin.

26 April 2019   08:16 Diperbarui: 4 Juni 2019   23:00 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ciri-ciri cerita fabel biasanya sederhana, singkat tapi punya pesan moral yang jelas.

Pertanyaannya apakah dalam kenyataan ada hewan yang bisa berbicara pada manusia atau sebaliknya. Tentu saja ada. Manusia yang memiliki hewan peliharaan seperti kuda, anjing, kucing,  selalu berkomunikasi dengan hewan peliharaannya. 

Pemilik hewan suka bercakap-cakap dengan hewan miliknya. Dan sihewan mengerti apa yang diucapkan pemiliknya. Tanda hewan mengerti bahasa tuannya,  bisa dilihat dari ekor yang bergoyang-goyang, mata yang berbinar-binar, dan berbagai bahasa isyarat tubuh yang bisa dipahami oleh sipemilik.

Begitupun sebaliknya. Sihewan peliharaan tahu  suasana hati tuannya. Si hewan peliharaan mengerti bahwa situan  lagi sedih, marah atau senang. Hewan peliharaan mampu  menyesuaikan diri dengan suasana hati pemiliknya.

Aktivitas komunikasi antara manusia dan hewan itu disebut  "Antropomorfisasi". Hewan  dipandang seperti sesama manusia, yang bisa diajak bercakap-cakap dan bercanda ria. Bahkan hewan  dipandang sebagai teman yang bisa dipercaya untuk mendengar dan menampung  keluhan-keluhan dan  penderitaan sipemilik hewan peliharaan.

Jane Goodall peneliti simpanse asal Inggris, hidup bertahun-tahun lamanya ditengah hutan Afrika. Monyet-monyet bahkan gorilla yang buas  adalah sahabatnya. Ketika dia berjalan-jalan ditengah hutan para monyet datang bergelantungan ditubuhnya. 

Mengapa hewan yang bisa sangat agresive itu bersahabat dengan Jane Goodall. Ini karena Jane  memahami perilaku simpanse. Karena dia paham perilaku, maka dia bisa menyesuaikan dengan perilaku hewan-hewan itu. Jane mampu menjinakkan Gorila yang buas, karena kemampuannya membaca perilaku Gorila. Perilaku hewan adalah bahasa komunikasi. 

Jane Goodall adalah pecinta hewan dan pecinta lingkungan. Dia berkeliling dunia berkampanye tentang suatu bumi yang lebih baik. Menurutnya bumi akan lebih baik  jika kita mengerti perilaku hewan. Karena itu habitat perlu  dijaga dan dikembangkan. Habitat yang terjaga   akan melindungi hewan, juga manusia.

Simpanse butuh hutan yang besar sebagai habitatnya. Hutan yang besar akan menyerap Carbon dioksida yang dikeluarkan oleh manusia, dan akan menghembuskan  oksigen yang bersih bagi kebutuhan manusia.  Katanya: "Use the gift of our life to make the world a better place".

Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan sebuah berita, bahwa  Prabowo Subiyanto  mampu berkomunikasi dengan semut dan nyamuk. Banyak orang berkomentar: "Kalah Pilpres,Prabowo ngomong dengan nyamuk dan semut.

Apakah semut dan nyamuk mengerti apa yang dikomunikasikan Prabowo, atau apakah Prabowo mengerti signal yang dipancarkan semut dan nyamuk?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun