Mohon tunggu...
grover rondonuwu
grover rondonuwu Mohon Tunggu... Buruh - Aku suka menelusuri hal-hal yang tersembunyi

pria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Agama dan Sepak Bola

13 Juni 2018   23:39 Diperbarui: 14 Juni 2018   08:50 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Eric Fromm dalam bukunya yang terkenal Psycoanalyse und Religion, mendefinisikan agama sebagai berikut:

Jedes von einer Gruppe geteilte System des Denkens und Handelns, das dem einzelnen einen Rahmen der Orientierung und ein Objekt der Hingabe bietet.

Terjemahannya kira-kira begini: "setiap  sistim pemikiran dan tindakan yang dianut bersama oleh sekelompok orang. Dimana melalui sistim itu setiap individu mendapat kerangka orientasi dan obyek pengabdian.

Berdasarkan definisi Eric Fromm itu kita bisa katakan bahwa tidak ada satu kebudayaan dibumi ini, baik dimasa lalu maupun masa kini yang tidak mengandung agama.

Mari kita uraikan  definisi Eric Fromm ini. Agama adalah sebuah sistem pemikiran dan tindakan yang dianut bersama. Misalnya dalam rumpun agama Semit. Yahudi, Kristen dan Islam. Agama ini punya sistim pemikiran yang disebut doktrin atau dogma.

Sepakbola juga punya sistem pemikiran yang ketat dan teratur. Misalnya sistim Total Footbaal yang dianut diBelanda, Tiki-Taka Spanyol, Catenaccio Italia, Kick and Rush Inggris , Tango Argentina, Body Crash football Afrika.

Eric Fromm berkata, agama memberi kerangka orientasi dan obyek pengabdian pada setiap individu. Pemeluk agama seperti contoh pada agama Semit diatas, penganutnya memiliki kerangka orientasi.  Agama  membuat pemeluknya  memiliki tujuan hidup. Mereka punya arah, tahu mau kemana.

Apa saja yang dikerjakan dan dilakukan, semua dalam rangka mencapai tujuan itu. Penganut agama tidak merasa rugi menghabiskan waktu, tenaga bahkan mengeluarkan uang banyak demi cita-cita agama. Mereka mengabdi dengan sungguh-sungguh sebagai perwujudan iman.  Melalui mengabdi pada agama, timbul rasa percaya diri dan terutama perasaan berarti.

Mengabdi pada agama tidak membuat penganutnya merasa rugi atau diperbudak.  Justru sebaliknya,  pengabdian atau disebut sebagai pelayanan akan  menambah kekayaan batin serta menambah  energi tubuh. Itulah yang dinamakan anugerah.

Sepakbola juga demikian. Tim  sepak bola  dijadikan kerangka orientasi. Ditempat pekerjaan, di bar, disetasiun kereta api, yang dibicarakan dengan sangat bergairah adalah sepak bola.

Penganut agama sepak bola rela mengeluarkan uang banyak untuk membeli tiket masuk stadion juga tiket kereta api,  tiket pesawat dan hotel. Sungguhpun demikian penganut agama sepak bola ini tidak merasa rugi uang dan rugi waktu. Karena sepak bola memberinya orientasi hidup.   Sepak bola benar-benar adalah anugerah, adalah berkat bagi penganutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun