Eric Fromm dalam bukunya yang terkenal Psycoanalyse und Religion, mendefinisikan agama sebagai berikut:
Jedes von einer Gruppe geteilte System des Denkens und Handelns, das dem einzelnen einen Rahmen der Orientierung und ein Objekt der Hingabe bietet.
Terjemahannya kira-kira begini: "setiap  sistim pemikiran dan tindakan yang dianut bersama oleh sekelompok orang. Dimana melalui sistim itu setiap individu mendapat kerangka orientasi dan obyek pengabdian.
Berdasarkan definisi Eric Fromm itu kita bisa katakan bahwa tidak ada satu kebudayaan dibumi ini, baik dimasa lalu maupun masa kini yang tidak mengandung agama.
Mari kita uraikan  definisi Eric Fromm ini. Agama adalah sebuah sistem pemikiran dan tindakan yang dianut bersama. Misalnya dalam rumpun agama Semit. Yahudi, Kristen dan Islam. Agama ini punya sistim pemikiran yang disebut doktrin atau dogma.
Sepakbola juga punya sistem pemikiran yang ketat dan teratur. Misalnya sistim Total Footbaal yang dianut diBelanda, Tiki-Taka Spanyol, Catenaccio Italia, Kick and Rush Inggris , Tango Argentina, Body Crash football Afrika.
Eric Fromm berkata, agama memberi kerangka orientasi dan obyek pengabdian pada setiap individu. Pemeluk agama seperti contoh pada agama Semit diatas, penganutnya memiliki kerangka orientasi.  Agama  membuat pemeluknya  memiliki tujuan hidup. Mereka punya arah, tahu mau kemana.
Apa saja yang dikerjakan dan dilakukan, semua dalam rangka mencapai tujuan itu. Penganut agama tidak merasa rugi menghabiskan waktu, tenaga bahkan mengeluarkan uang banyak demi cita-cita agama. Mereka mengabdi dengan sungguh-sungguh sebagai perwujudan iman. Â Melalui mengabdi pada agama, timbul rasa percaya diri dan terutama perasaan berarti.
Mengabdi pada agama tidak membuat penganutnya merasa rugi atau diperbudak.  Justru sebaliknya,  pengabdian atau disebut sebagai pelayanan akan  menambah kekayaan batin serta menambah  energi tubuh. Itulah yang dinamakan anugerah.
Sepakbola juga demikian. Tim  sepak bola  dijadikan kerangka orientasi. Ditempat pekerjaan, di bar, disetasiun kereta api, yang dibicarakan dengan sangat bergairah adalah sepak bola.
Penganut agama sepak bola rela mengeluarkan uang banyak untuk membeli tiket masuk stadion juga tiket kereta api, Â tiket pesawat dan hotel. Sungguhpun demikian penganut agama sepak bola ini tidak merasa rugi uang dan rugi waktu. Karena sepak bola memberinya orientasi hidup. Â Sepak bola benar-benar adalah anugerah, adalah berkat bagi penganutnya.