Mohon tunggu...
grover rondonuwu
grover rondonuwu Mohon Tunggu... Buruh - Aku suka menelusuri hal-hal yang tersembunyi

pria

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi: Bekerja Itu Sama Dengan Beribadah

29 Desember 2017   13:28 Diperbarui: 30 Desember 2017   06:46 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Jangan pernah lelah bekerja di ladangnya Tuhan. Jangan pernah lelah bekerja di ladang pengabdian kita masing-masing, apapun profesinya, apapun pekerjaannya, apapun status yang kita miliki. Jangan pernah lelah bekerja untuk kemajuan dan kekayaan bangsa dan negara." Demikian sambutan presiden Joko Widodo pada perayaan Natal bersama tingkat Nasional yang berlangsung di Pontianak Kalimantan Barat (28.12.2017)

"Ladang Tuhan" yang dimaksud Jokowi disini adalah,  profesi apa saja.Entah sebagai petani, nelayan,buruh, pengusaha, birokrat ataupun politikus. Jadi "Ladang Tuhan" dalam pemahaman Jokowi, berbeda dengan pemahaman umat kristen pada umumnya.

Umumnya umat Kristen memandang "Ladang Tuhan" itu adalah pelayanan gereja, seperti ibadah-ibadah dalam gereja atau kebangunan rohani dihadapan umum. Orang kristen yang saleh akan memberi dirinya secara total dalam pelayanan di "Ladang Tuhan" itu.

Presiden Jokowi memandang pekerjaan apa saja yang dikerjakan didalam negara  Indonesia ini adalah dalam rangka kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Pekerjaan apa saja demi kemajuan bangsa itu disebut nya sebagai "Ladang Tuhan". Dengan demikian apa yang sekuler dipandang presiden  sebagai sakral juga. Bekerja adalah ibadah itu sendiri.

Pada abad pertengahan di Eropa, kalangan "Monastis", memandang rendah orang-orang yang bekerja dalam rangka memperbesar atau mengakumulasi modal. Menarik diri dari dunia, bertekun dalam doa, hidup asketis, adalah jalan yang lapang sampai kehadiratNya.

Erasmus (1469-1536),seorang humanis asal Belanda adalah penentang keras ideologi Monastis itu. Menurutnya seorang pekerja sawah lebih menyenangkan Allah dari pada para rahib yang mengasingkan diri dibiara.

Martin Luther (1483 - 1546) seorang reformator gereja protestan Jerman, menggunakan kata "Beruf" untuk menunjuk pekerjaan dalam pengertian sekuler. Sebelumnya" Beruf" berarti panggilan untuk menjadi biarawan. "Beruf" adalah panggilan untuk bekerja secara total di "Ladang Tuhan" dalam pengertian rohani.

Martin Luther mentransformasi kata "Beruf" yang sakral dan tertutup kearea sekuler dan terbuka. Apa yang dipandang rendah oleh kaum Monastis diangkat derajatnya menjadi utama. Bahwa bekerja sama nilainya dengan berdoa. Menurut Luther orang yang bekerja bobotnya dua kali lebih besar dari orang yang kerjanya hanya berdoa. Karena itu kita kenal moto:"Ora et Labora", Bekerja dan berdoa.

Bekerja adalah kewajiban bagi orang beriman. Bekerja apapun profesinya adalah suatu ekspresi memuliakan Allah. Karena  bekerja adalah panggilan disatu pihak dan ekspresi memuliakan Allah dilain pihak, maka pekerja harus bekerja dengan tulus dan sungguh-sungguh. Prestasi, kejujuran, menolak korupsi dan suap adalah syarat mutlak bagi para pekerja yang bekerja di "Ladang Tuhan".

Dengan demikian tidak ada pekerja rendah dan tidak ada lapangan kerja yang kotor. Baik pekerja maupun lapangan pekerjaan, adalah mulia dihadapan Allah. Siapapun yang bekerja di "ladang Tuhan", telah beribadah sambil memuliakan Allah pencipta.

Presiden Jokowi mengatakan pada sambutan Natal itu: "Saya percaya, semangat cinta kasih akan menjadikan kita semuanya bersatu untuk menghadapi semua tantangan sebagai bangsa, serta berjuang bersama menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun