Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyihir dari Axtraliz-Chapter 8

26 Januari 2020   16:28 Diperbarui: 26 Januari 2020   16:35 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Sebaiknya kamu jangan melihat cermin ini sekali lagi. Jangan percaya apa yang ditunjukan oleh cermin ini."

"Kenapa cermin ada di kamar ini?"

"Cermin ini digunakan para Vampire wanita untuk mempercantik diri mereka. Kalau mereka mengunakan cermin biasa, wujud mereka tidak terlihat. Itu sebabnya cermin Lexiz menunjukan wujud terdahulu dari orang yang memakainya."

"Oh begitu." Cermin ini menunjukan wujud masa lampau seseorang. Aku masih curiga tentang Con-con dan Greenny. Mereka tidak tahu jati diri mereka masa lalu. Ada seseorang yang menghapus ingatan mereka. Apakah Estephania yang menghapus ingatan mereka?

"Saatnya kamu harus bertemu dengan suami saya. Dia sedang menunggu anda. Anak-anak saya juga telah menunggu anda juga. Mari ikut saya."
Sang Ratu mengantar kami bertiga ke jalan hal yang sangat besar dan tinggi. Istana ini di berlantai dua dan sangat luas. Orang yang tidak tahu selat-belut istana ini akan tersesat. Istana ini sangat besar dan semua dekorasi terbuat dari kayu jati hitam.

Aku juga melihat beberapa patung batu Gargoyel bergerak-gerak dan melirik aku dan memperhatikan sang ratu, aku, dan teman-temanku. Aku sadar bahwa istana ini juga begerak dan berubah-rubah. Tangga di lantai utama pindah ke lantai atas. Aku tetap mengikuti sang ratu. Sang Istana yang hidup ini melayani ratu untuk membimbing kemana dia akan pergi. Aku cuma mengikuti sang ratu dari belakang. Sang istana juga tahu bahwa aku juga tamu sang ratu.

Setelah kami tiba di depan pintu yang cukup besar, sang Ratu membuka pintu besar itu. Pintu besar ini memiliki ukiran  dan pahatan patung sang peri dan sang setan sedang menjaga pintu. Pintu besar itu langsung bergerak sendiri, tanpa dorongan yang sangat kuat. Ruangan yang di belakang pintu itu adalah ruang perpustakaan yang sangat megah.

Di ruangan tersebut di tengahnya terdapat tempat api unggun. Semua keluarga raja telah berkumpul. Aku melihat seorang laki-laki yang berdiri dekat dengan api unggun. Dia memperhatikan api itu dengan perlahan-lahan. Dia membalikan badannya dan menatap kami semua.

"Selamat datang Penyihir. Terima kasih datang ke istana ini. Saya Melzo dan saya raja di dunia Mortaz." Nada suara laki-laki ini sangat dalam dan dia berlogat sangat sopan dan berwibawa.

Sang raja ini memakai setelan hitam yang memiliki sulaman emas yang bentuk mawar menjalar. Dia memakai dasi sutra yang berwarna merah yang terdapat bros batu ruby. Tubuh laki-laki ini sangat ramping dan memiliki kaki cukup panjang. Badannya sangat cukup langsing dan berotot, aku lebih suka menyebut badannya seperti segitiga lonjong. Mukanya sangat pucat berwarna putih, sangat familiar dengan wujud Greenny yang di dalam cermin tadi, tapi raja ini memiliki sepasang mata yang berwarna biru muda yang menyala.

Tatapan matanya cukup tajam, seperti seekor serigala. Laki-laki ini juga memiliki janggut kecil berwarna hitam dan sama dengan warna rambutnya yang hitam yang disisir belakang. Wajah dan badannya terlihat layaknya seorang bangsawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun