Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyihir dari Axtraliz-Chapter 8

26 Januari 2020   16:28 Diperbarui: 26 Januari 2020   16:35 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Tenang saja. Saya mau menjemput tamu saya. Saya jenuh di dalam istana. Kamu ini cerewet sekali yah. Saya kenal kamu sejak 500 tahun, belum berubah."

"Baginda selalu kuatir tentang anda terus dan selalu tanya tentang anda."

"Baiklah. Saya mau mengantar tamu istimewa kita dan kamu siapkan makan malam dan kamar untuk tamu kita. Penyihir ingin beristirahat dulu."

"Baik yang mulia." Setan kecil itu langsung memberi hormat kepada Druzilla.

Aku sendiri baru sadar bahwa dia bukan putri kerajaan melainkan seorang ratu yang cukup unik.

"Yuk mari ke dalam istana. Kita akan bercerita cukup banyak sekali."

--------0---------

Kami bertiga diantar ke dalam istana. Istana ini sangat kuno dan mudah rapuh. Beberapa temboknya telah dijalari oleh tumbuhan semak-semak berduri yang menjalar dan mengeluarkan cahaya di bunganya. Jalar-jalar tersebut tetap bergerak-gerak seperti ular. Pintu gerbang istana yang sangat besar dan terbuat dari kayu hitam yang terdapat ukiran kayu dan besi. Terlihat seperti lambang kerajaan yang berbentuk naga memegang perisai dan tombak.

Ada tulisan di logo itu yang ditulisakan dalam bahasa Axtraliz yang berbunyi 'Mort xe Trix xi Mortaz' yang berarti Kegelapan adalah kunci Mortaz. Terdengar sangat seram. Pintu besar itu terbuka dengan secara sendirinya, tanpa seseorang membuka atau mengerakan pintu tersebut. Terlihat seperti di dalam istana hantu.

"Tenang. Istana ini telah melayani keluarga kerajaan selama berabad-abad lamanya. Dia telah menjadi keluarga lebih lama dari kita semua." Sang ratu menjawab pikiranku. "Kami para Vampire tidak meminum darah manusia. Kami telah berjanji pada temanmu itu."

"Ibu." Tiba-tiba seseorang memanggil sang Ratu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun