Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Secret Club - Chapter 22

21 April 2019   06:51 Diperbarui: 22 April 2019   01:57 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Chapter 22: Tawa dan Tangis
Narator: Victor Ching (Viridis)

Saat Viridis masih muda, Viridis tidak menyukai asap. Di rumah Viridis biasanya sering sembayang dengan Hio dan asap sangat menyengat. Inilah tradisi Chinese, kita suka sembayang untuk leluhur. Biasanya Ama dan Engkong suka sekali pergi ke Kelenteng untuk Pai-pai (Berdoa).  Viridis suka sekali diajak untuk pergi ke Kelenteng. 

Mata Viridis suka terasa pedas akibat asap yang menyengat dan pedas. Kadang Viridis suka diajak pada hari weekend. Biasanya Weekend sangat ramat, tapi sayangnya Viridis tidak menyukai Kelenteng itu. Sebab baunya dan banyak air tergenang hingga jalan sangat becek, dan juga banyak sekali gembel-gembel yang menunggu di depan pintu gerbang kelenteng untuk meminta sedekah. Ada istimewa kalau pergi ke Kelenteng, Viridis bisa melihat warna bau yang bermacam-macam indahnya.

Karena Viridis suka tersenyum sendiri, Itu sebabnya Viridis juga tidak pernah punya teman, dan Viridis suka sekali dibully sama anak-anak. Viridis can not even protect Viridis. Kalau Viridis takut akan terjadi sesuatu, biasanya Viridis cuma Jongkok dan menjadi batu dan tidak melihat kejadian yang ada sekitar Viridis.

Saat kejadian tadi, Viridis ditarik oleh Violet. Dia menarik Viridis dan menjauh dari asap tadi. Dia terlihat sangat kuat, sebab dia bisa menarik Viridis yang sangat gemuk ini. Viridis makin tertarik dengan aroma yang muncul dari tubuh Violet. Warna hitam tercampur warna Violet. Viridis merasa dia seorang Chinese yang pemalu. 

Tubuhnya lebih kecil dari Viridis dan expresi muka Violet selalu tenang dan sedih. Dia selalu memakai kacamata dan memakai sweater putih yang menutupi semua lengan dia dan dia suka memakai kaos kaki yang sangat tinggi. Dia terlihat seperti gadis lugu. Dia pernah mengingat rambutnya, dia cuma makai clip rambut berwarna ungu. Viridis rasa warna hitamnya adalah warna Hitam Ungu yang sangat gelap sekali. Rambutnya tetap terlihat seperti rambut hitam.

Kami berdua menuju ke kantor sekolah. Kantor sekolah ini biasanya untuk para admin untuk mengurus uang sekolah kita dan memjual barang-barang untuk students. Mereka selalu lengkap dengan perlengkap sekolah. Mereka menjual baju seragam, baju olah raga, peralatan sekolah, bahan-bahan untuk peralatan art, mereka juga menjual alat-alat musik juga, dan lain-lainnya. 

Itu sebabnya dibagian kantor sekolah sangat ramai dengan penjualan dan memberikan service, seperti memberikan formulir Field Trip dan Informasi jadwal Exam untuk Students. Kadang mereka juga diberikan tugas untuk mengirim surat-surat dan mengirim email untuk para orang tua yang isinya mengenai event untuk sekolah, jadwal exam, tanggal libur, pernyataan sekolah tutup karena masalah cuaca,dll. 

Orang-orang di kantor biasanya ditugaskan memberikan surat kepada orang tua yang anaknya mendapat masalah di sekolah. Mereka juga menulis laporan mengenai kasus yang sering terjadi. Di Kantor sekolah memperkerjakan seorang wartawan dan juga seorang pengacara. Mereka yang mengatur media di public dan mereka juga mengurus sesuatu masalah seperti orang tua yang mencoba menuntut sekolah. 

Bukan itu saja mereka urus, mereka juga mengurus surat izin pengajar. Biasanya orang-orang pemerintah sering menyerang sekolah Santo Clarice untuk mencari kesalahan-kesalahan yang ada di sekolah.  Sekolah Santo Clarice selalu aman akan orang-orang imigrasi dan orang pemerintah, sebab Santo Clarice memiliki izin yang sangat sah. 

Kantor sekolah sangat besar dan kita sangat mudah untuk bersembuyi Viridis dan Violet bersembunyi di dalam lemari besi yang ada di kantor. Kami berdua berdempetan dan ini pertama kali Viridis berdekatan dengan tubuh perempuan. Viridis merasa hangat dan merasa nyaman. Ini juga pertama Viridis merasa kehangatan tubuh manusia. Viridis tidak pernah dipeluk oleh papa dan mama dan juga ama dan engkong tidak pernah memeluk Viridis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun