Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Secret Club - Chapter 3

10 Februari 2019   07:26 Diperbarui: 10 Februari 2019   07:37 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Sebaiknya kamu tutup mulut. Quazarot bisa membeberkan semua rahasia yang kamu perbuat. Contohnya kamu juga sering mengerjakan tugas-tugas teman-teman kelasmu dan kamu mendapat bayaran dari mereka juga." 

Saya sendiri terkejut setelah mendengar kata-kata Natalia tadi, darimana dia tahu tentang itu. Saya tidak pernah membicarakan ke siapa-siapa.

"Kamu tidak mau ikut Secret Club. Kami tidak bisa memaksa. Kamu akan segera dikeluarkan dari sekolah Santo Clarice."

Saya cuma berpikir, sekolah ini melambangkan upaya kerja keras mama untuk saya mendapat sekolah terbaik. Saya cuma bisa merenungkan. 

"Apa kamu ingin menjadi seperti kakakmu yang dikendalikan oleh papamu? Dia ingin bebas. Kamu harus memilih yang terbaik bagi diri kamu."

Kata-kata Natalia cukup mengenai pikiran saya, dia sepertinya membaca pikiran saya. Saya cuma bertanya dalam diri saya dan merenungkan di dalam pikiran saya di dalam ruangan perpustakaan merah saya atau ruangan memory.

Saya berpikir dalam pikiran saya, saya cuma melihat mama saya. Tiba-tiba sesosok manusia masuk dalam perpustakaan merah saya. Ternyata itu sosok itu adalah Natalia. Bagaimana dia bisa masuk ke dalam ruangan merah saya? 

"Aku dan kamu ternyata ter-connect. Itu sebabnya aku bisa masuk ke dalam ruangan ini. Aku tahu cara membaca pikiran kamu. Ini salah satu bakat aku yang tersimpan, yaitu membaca pikiran manusia."

"Apa kamu?"

"Tidak, aku menggunakan kemampuanku ini untuk menyontek. Aku menggunakan kemampuanku untuk kepribadianku sendiri. Aku ingin mengetahui perasaan mereka yang selalu dekat denganku. Mereka kadang suka sekali berbohong. Aku tahu teman-teman aku suka sekali berbohong dan cowok-cowok yang mendekati aku. Mereka suka sama aku karena mereka berpikiran jorok tentangku. Aku bisa membaca pikiran mereka semua." 

Saya mulai terkejut dengan kemampuannya dan memperhatikan dirinya yang memiliki kemampuan telepati. Kemampuan yang melebihi manusia. Secara tiba-tiba saya mengucapkan kata-kata yang tidak pernah saya ucapkan dari mulut saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun