Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Secret Club - Chapter 2

6 Februari 2019   23:52 Diperbarui: 7 Februari 2019   00:06 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ruang perpustakaan di sekolah Santo Clarice sangat luas dan tempat dibagi 4 bagian. Bagian pertama untuk taman kanak-kanak yang diwarna dengan warna cerah dan digambari gambar binatang-binatang terlihat sangat imut dan lucu. Bagian itu memiliki kursi kecil yang berwarna-warni seperti warna pelangi. Anak-anak kecil sangat senang duduk di sana. Bagian itu tidak boleh diduduki oleh murid-murid primary,secondary, dan High School. Bagian primary sangat simple dan penuh buku-buku yang standard untuk anak-anak primary, contohnya buku pelajaran, novel, buku cerita ringan, komik, dll. Bagian Primary di design sangat simple, tempat tersebut dapat 6 meja besar yang bisa digunakan oleh 8 orang dan 8 kursi panjang yang bisa diduduki oleh 8 orang dan satu karpet yang besar untuk anak-anak bisa duduk di lantai dengan nyaman. Di karpet itu diletakkan 8 bantal besar untuk mereka nyaman duduk di lantai. Bagian Secondary dan High School sangat berbeda, mereka disediakan kubikal yang memiliki lampu meja, supaya mereka bisa menghabiskan waktu mereka membaca dengan tenang. Perpustakan sekolah biasa tutup sampai jam 7 malam. Biasanya murid-murid sibuk dengan tugas mereka. Ruang perpustakaan juga menyediakan ruangan untuk meeting, biasanya ruangan tersebut digunakan oleh murid-murid untuk kerja dalam kelompok. 

Setelah aku menuju ke bagian Marine Biology, handphoneku mulai berbunyi sekali dan menunjukan pesan yang berbunyi,"Buka buku tentang Hutan Amazon." Buku itu sering aku pinjam, sebab itu buku kesukaanku dan aku tahu dimana letaknya. 

Aku membuka halaman mengenai lumba-lumba merah muda yang aku sukai itu, lumba-lumba ini merupakan penelitian papaku yang dia sukai. Dia pernah ke Amazon untuk hanya ingin melihat lumba-lumba itu. 

Telponku berbunyi keras, aku lupa mengubah setting handphoneku menjadi Silent. Aku langsung mengubah handphoneku menjadi getaraan. Aku rasa ini sebuah panggilan. Panggilan tersebut menunjukan nama Quazarot. Aku tidak pernah safe nama orang ini di dalam address handphoneku. Aku rasa ada orang menggunakan handphone tanpa seizin aku. 

"Hello."

"Hello Natalia."

"Darimana kamu tahu namaku?" Orang itu memakai suara buatan, seperti suara mesin atau suara robot. Aku rasa ini suara Vocaloid, software yang digunakan untuk membuat lagu yang berasal dari Jepang. Suara buatan ini bersuara perempuan. 

"Kamu masih rasa merasa bersalah akan kematian adik kelasmu." 

Aku berdiam diri dan tidak berkata apa-apa. Dia tahu rahasiaku.

"Mengapa kamu diam? Dia bukan hanya adik kelasmu, dia itu juga pacar kamu. Kamu menyatakan putus dan tidak mau berhubungan dengan dia."

"Apa yang kamu mau?" Aku berbicara pelan dan menahan ketakutan. Aku rasakan bibirku juga bergetar karena ketakutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun