Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Secret Club - Chapter 2

6 Februari 2019   23:52 Diperbarui: 7 Februari 2019   00:06 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Chapter 2 -- Roze

Narator: Natalia Anatasia Van Houten

Selama ini aku pindah dari sekolah satu ke sekolah lain dan menyebabkan ini adalah pekerjaan ayahku yang suka berpindah-pindah. Akhirnya papa menetap di Jakarta dan bekerja sebagai dosen dibagian Marine Biology di Universitas London di Jakarta. Sedangkan ibuku telah meninggalkan kami, tanpa memberikan berita. Papa berkata bahwa dia pergi bersama laki-laki lain. Aku anak yang tidak peduli akan kejadian itu. Aku cuma sayang sama papaku saja, aku tidak peduli kalau mamaku pergi kemana saja. 

Akhirnya papa mulai aktif lagi dan kembali bekerja dan travel kemana-mana. Aku terpaksa sendirian dan diurus oleh seorang wali yaitu paman saya, adik dari papaku yang sering membantu saya. 

Dia yang menggantikan papa saya untuk mengambil rapot dan berkunjung ke sekolah bila ada sesuatu. Aku bisa bilang dia adalah papa keduaku, dia sangat mencintaiku. Aku ketahui sejak kecil, bahwa dia seorang homosexual. 

Dia selalu membawa pulang seorang laki-laki ke kamar dia. . Aku pikir itu hal yang bisa sebab dia hidup cukup lama di Belanda. Dia tetap sayang kepadaku, aku tetap sayang sebagai dia sebagai papaku. Pamanku ini sangat tegas dan selalu mementingkan pendidikan dan selalu mengurus aku dengan baik. Meskipun aku sakit, dia tetap menjagaku. 

Papaku kadang mengirim kartu ulang tahun kepada ku dan menelpon lewat Skype untuk memberi ucapan selamat ulang tahun. Pamanku yang selalu menyiapkan kue ulang tahun dan membelikan hadiah untukku, sayangnya hadiah dari papa selalu tidak ada. Aku tahu pamanku selalu berbohong kalau dia berkata bahwa hadiah ini dari papaku, supaya membuat aku senang. Tentang sexualitas pamanku, aku selalu menyembunyikan dari keluarga besar. Aku takut dia akan diambil dari aku. Aku tidak mau papa kedua diambil lagi. Papa dan pamanku selalu berkata,"Gezin moet samen te zijn" yang berarti dalam bahasa Belanda yaitu,"Keluarga harus selalu bersama." 

Aku selalu tidak mau mengecewakan pamanku dan papaku. Aku selalu berusaha keras untuk mencapai terbaik untuk akademik aku. Nilai-nilai tinggiku selalu aku pertahankan. Aku telah berturut-turut mendapat penghargaan sebagai murid terbaik. Supaya papaku bisa melihatku. Aku berusaha mencari perhatian untuk papaku.

------------0--------------

Di dalam sekolah, aku menjadi House Leader di Yellow House. Sekolah Santo Clarice memiliki sistem sekolah Inggris yang memakai sistem House. Di sekolah selalu terdapat 4 house. Tiap house memiliki simbol atau maskot yang berupa binatang, biasanya binatang ini melambakan kepintaran dan juga melambangkan unsur. Contohnya Red House maskotnya adalah Red Fox yang berunsur api yang memiliki semboyan The Will of the Fire, Green House maskotnya adalah Green Monkey yang berunsur bumi yang memiliki semboyan Creativity and Intelligent, Blue House maskotnya adalah Blue Dolphin yang berunsur air yang bersemboyan Freedom of Learning, dan yang terakhir Yellow House maskotnya adalah Yellow Owl yang berunsur angin yang bersemboyan Wisdom and Knowledge are Gold. Setiap house memiliki logo dan banner, yang memiliki style design kuno seperti simbol kerajaan. Setiap House melakukan terbaik, mereka mendapat Merit atau Nilai point untuk positif. Kalau mereka melakukan sesalahan atau melanggar aturan sekolah mereka akan mendapat Demerit yang berarti mendapat nilai point untuk negatif. Biasanya setiap harus harus berlomba-lomba untuk mendapat Merit lebih banyak, salah satu house yang terbaik adalah Yellow House yaitu House aku. 

------------0------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun