Griya Yatim & Dhuafa – Kak, sudahkah kita bersyukur atas nimat yang Allah berikan kepada kita? Sebab, banyak saudara-saudara kita yang diluar sana yang terus berjuang mencari sesuap nasi. Meskipun mereka memiliki kekurangan, salah satunya kisah hebat berikut ini datang dari Bpk Yulan. Meski mempunyai kekurangan pada kakinya yang lumpuh sejak kecil, ia berjuang demi menafkahi keluarganya dan anak angkatnya.
Tetap Semangat Tanpa Kenal Lelah
Bpk Yulan (40 th), meski kakinya tidak normal (disabilitas) tetapi semagatnya berjuang untuk menafkahi keluarga dan anak angkatnya tidak pernah padam. Meski ia mengalami kelumpuhan pada kakinya, ia sangat gigih dalam bekerja, selepas shalat Shubuh ia mulai mengais rezeki hingga petang hari.
Pak Yulan bercerita "hampir terlindas mobil ketika ia terjatuh saat sedang membawa sekarung barang bekas"
Penghasilan Yang Tak Begitu Besar
Untuk mendapatkan hasil sebesar Rp. 400.000, Bapak Yulan harus mengumpulkan barang-barang tersebut selama -/+ 2 minggu, jadi kalau dibagi per hari, rata-rata ia mendapatkan penghasilan sekitar Rp.30.000. Penghasilan yang ia dapat, ia pergunakan untuk membiayai kebutuhan hidup kedua orangtuanya yang sudah lansia dan ketiga anak angkatnya.
Mereka hidup di dalam rumah tua kecil dengan kondisi yang memprihatinkan, terletak di daerah Sepatan Timur-Banten. Untuk makan sehari-hari, Bapak Yulan dan keluarga hanya bisa bertemu dengan nasi dan kerupuk sebagai penghilang rasa lapar.
“Meski saya memiliki keterbatasan, saya tetap semangat bekerja untuk menghidupi kedua orangtua dan anak-anak angkat saya.” Lirih Bapak Yulan dengan senyum tipisnya.
Yuk BantuPerjuangan Bapak Yulan
Melihat kondisi yang memprihatinkan tersebut, Griya Yatim & Dhuafa (GYD) mengajak kepada seluruh #SahabatDermawan untuk mengapresiasi Bapak Yulan dalam berjuang untuk kedua orangtuanya yang sudah Lansia dan ketiga anak angkatnya agar terus bisa tersenyum dan bertahan hidup serta bisa menyekolahkan anak-anak angkatnya.