Mohon tunggu...
Griya Yatim
Griya Yatim Mohon Tunggu... Lainnya - Lembaga Amil Zakat Nasional

Menjembatani Kepedulian Para Dermawan Kepada Anak Yatim dan Kaum Dhuafa di 39 Cabang, 13 Provinsi diseluruh Indonesia. Ayo Berbagi Keceriaan di Sini ↓ berbagi.link/griyayatim

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bantu Bapak Nurhasan Memenuhi Kebutuhan Keluarga

21 Januari 2021   15:20 Diperbarui: 21 Januari 2021   15:28 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Griya Yatim & Dhuafa -- "Saya cari nafkah biar anak-anak bisa makan dan bisa lanjut sekolah, supaya jadi orang sukses, nggak seperti saya. Makanya, saya tetap bekerja betapapun sakitnya badan saya," tutur Pak Nurhasan (63). Meski letih amat terasa di tubuhnya yang berusia senja, namun keenam anaknya masih membutuhkannya, terutama sejak istri Pak Nurhasan meninggal 3 tahun silam akibat penyakit TBC.

Panas Matahari Menjadi Saksi Perjuangan Pak Nurhasan

Terik panas matahari yang begitu menyengat di kepala, tetap Pak Nurhasan lawan agar hari itu ia dapat mengisi perut keenam anaknya yang tengah menunggu di rumah. Berkilo-kilo pasir sudah Pak Nurhasan angkut setiap harinya. Tak banyak upah yang bisa ia raih, terlebih penghasilan menurun menjadi 20 ribu/hari sejak pandemi.

Sehari-hari, Pak Nurhasan dan anak-anaknya mencukupkan diri dengan hanya memakan nasi dan kerupuk saja. Sesekali mereka bisa makan ikan asin, sudah menjadi menu mewah bagi mereka.

"Makan nasi dan kerupuk sudah cukup bagi kami. Terkadang dua piring nasi untuk dimakan bersama satu keluarga. Apalagi, penghasilan bapak lagi menurun karena ada pandemi ini. Tapi bapak bekerja sangat keras untuk aku dan adik-adik, agar kami tidak makan nasi dan kerupuk terus setiap harinya," ucap anak pertama Pak Nurhasan.

Griya Yatim & Dhuafa
Griya Yatim & Dhuafa
Rumah Yang Sangat Memprihatinkan

Bersama keenam anaknya, Pak Nurhasan tinggal di sebuah rumah yang sangat memprihatinkan bahkan hampir roboh karena sudah terlalu tua. Memasuki musim penghujan, Pak Nurhasan juga harus memenuhi biaya perbaikan rumah yang hanya berdindingkan anyaman bambu, mulai rusak diterpa hujan deras.

Belum lagi, ada kebutuhan sekolah yang di antaranya masih memiliki tunggakan yang harus dipenuhi. Bahkan untuk sekedar mengisi perut saja mereka terpaksa makan dari dua piring nasi untuk satu keluarga. Mungkin bagi sebagian dari kita, memiliki begitu banyaknya pilihan menu makanan, tetapi tidak bagi keluarga Pak Nurhasan.

Mungkin bagi sebagian dari kita, sekolah mudah ditempuh dan perlengkapan sekolah mudah didapat, tetapi tidak bagi anak-anak Pak Nurhasan. Mungkin sebagian dari kita tengah menikmati hidup di usia senja, tetapi tidak bagi Pak Nurhasan.

Yuk Bantu Saudara Kita yang Membutuhkan

Sungguh miris kondisi Bapak Nurhasan, tetapi di tengah banyak kekurangan dan keterbatasan, cita-cita Pak Nurhasan ingin anak-anaknya sukses tidak pernah padam. Sahabat, yuk berbagi sedikit kebahagiaan yang ada pada kita agar Pak Nurhasan dan keenam anaknya tidak lagi memikul beban berat dalam kehidupan mereka. Berikan kebahagiaan terbaikmu untuk mereka dengan cara klik ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun