Mohon tunggu...
A.S. Adam
A.S. Adam Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sajalah...

1+1=11

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jaman SBY Fesbuk dan WA Lancar

22 Mei 2019   22:48 Diperbarui: 25 Mei 2019   02:02 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri," Presiden Soekarno.

BERBEDA di jaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski dicacimaki, dimusuhi oleh partai oposisi---terutama partai merah---namun tidak ada ketakutan berlebihan, apalagi menganggu kelancaran facebook dan whatsapp. Mantan Presiden ke-6 justru mengutamakan kepentingan rakyat, beliau membebaskan menggunakan sosmed.

DISERANG? Tentu saja. Siapapun yang menjadi presiden akan diserang oleh lawan-lawan politiknya. Tapi itu perseteruan antarelit politik. Sebagai rakyat biasa untuk apa ikut campur urusan mereka. Toh suara wong cilik tidak akan didengar penguasa. Kalau pun didengar---itupun sesaat---hanya sebatas pencitraan.

Ada berita di media massa bahwa hari ini, Rabu, 22 Mei 2019, terjadi kerusuhan di Jakarta. Saya tidak mau ambil pusing. Tapi mengapa facebook dan WA mendadak macet? Bahkan kabarnya bakal tidak bisa diakses hingga tiga hari ke depan. Ini tidak adil.

Mengatasnamakan kebaikan, bahkan atas nama kekuasaan lantas menganggu kepentingan rakyat. Bukankah pemerintah harus melayani rakyat?

Bagi saya sekarang, setelah mengetahui kondisi kerusuhan pasca pengumuman presiden terpilih tahun 2019, sosok Susilo Bambang Yudhoyono adalah seorang presiden yang dapat dicontoh oleh pemimpin di manapun. Dan sosmed bukanlah ancaman.

Jadi sangat aneh jika pemerintah masih percaya mitos bahwa sosmed dapat menghancurkan negara. Buktinya di jaman Presiden SBY rencana-rencana busuk penggulingan presiden yang tersiar di sosmed tidak pernah terjadi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan malah memanfaatkan sosial media untuk berkarya. 

Mengomentari soal hara-huru-huru-hara di Jakarta, dalam hal ini saya hanya berpihak kepada rakyat. Persoalan dema-demo itu urusan aparat keamanan. Sebab sebagai seorang muslim yang taat, saya meyakini bahwa demo sangat dilarang dalam Islam. Apalagi memusuhi pemimpin.

Jokowi dan Prabowo adalah orang baik yang harus dihormati karena kepeduliannya terhadap bangsa ini. Mereka adalah orang-orang terbaik yang siap meneruskan pembangunan bersama seluruh rakyat Indonesia. Jika bukan karena Alloh Jalla wa 'Alla mana mungkin mereka dipilih rakyat menjadi pemimpin?

Jokowi dan Prabowo bukan orang yang pantas dimusuhi. Bukankah mereka juga beragama Islam? Bukankah mereka juga peduli dan melindungi non muslim? Mengapa harus dipermasalahkan? Justru kalianlah yang bermasalah karena tidak menginginkan Prabowo dan Jokowi menjadi pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun